Student Movement Against Liberalization in Indonesia Higher Education: The Case Study of BEM KM UGM (2012-2024)
Isabel Shaina Singarimbun, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, S.I.P., M.A.
2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHANStudi ini menelaah strategi yang digunakan oleh BEM KM UGM dalam melawan liberalisasi pendidikan sepanjang tahun 2012–2024. Fokus utamanya adalah bagaimana organisasi ini memobilisasi sumber daya, mengembangkan repertoar aksi, serta memanfaatkan peluang politik dalam konteks kampus yang telah mengalami neoliberalisasi. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus eksplanatori, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para aktor kunci, serta analisis arsip organisasi, dokumen kebijakan, dan laporan media. Secara teoretis, penelitian ini mengintegrasikan neoliberalisme sebagai kerangka struktural dengan teori mobilisasi sumber daya, repertoar aksi, dan struktur peluang politik untuk mengeksplorasi dinamika gerakan mahasiswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun BEM KM UGM secara konsisten mengkritik kebijakan seperti PTN-BH, UKT, dan IPI, efektivitasnya dibatasi oleh fragmentasi internal, lemahnya regenerasi kader, kooptasi birokratis, dan menurunnya partisipasi mahasiswa. Kendati menghadapi tantangan tersebut, gerakan ini tetap mampu menjaga keberlanjutan isu melalui narasi perlawanan dan perlawanan simbolik, meskipun belum berhasil mendorong perubahan kebijakan yang substantif. Secara teoretis, studi ini menyoroti hubungan dialektis antara agensi organisasi dan struktur kampus neoliberal dalam membentuk aksi kolektif. Secara praktis, studi ini memberikan wawasan bagi gerakan mahasiswa maupun pembuat kebijakan dalam memperkuat tata kelola partisipatif dan menjaga fungsi demokratis universitas.
This study examines the strategies employed by BEM KM UGM against education liberalization during the 2012-2024. It focuses on how the organization mobilizes resources, develops repertoires of contention, and navigates political opportunities within a neoliberalized campus environment. Adopting an explanatory case study approach, data were gathered through in-depth interviews with key actors, along with the analysis of organizational archives, policy documents, and media reports. Theoretically, the research integrates neoliberalism as a structural framework with resource mobilization theory, repertoires of contention, and political opportunity structures to explore the dynamics of student activism. The findings reveal that while BEM KM UGM consistently criticizes policies such as PTN-BH, UKT, and IPI, its effectiveness has been constrained by internal fragmentation, weak cadre regeneration, bureaucratic co-optation, and declining student participation. Despite these challenges, the movement has managed to sustain issue salience through counter-narratives and symbolic resistance, although it has yet to achieve substantive policy change. Theoretically, this study highlights the dialectical relationship between organizational agency and neoliberal campus structures in shaping collective action. Practically, it offers insights for both student movements and policymakers in strengthening participatory governance and safeguarding the democratic function of the university.
Kata Kunci : Student Movement, Education Liberalization, BEM KM UGM, PTN-BH, UKT