Efek Pemberian Peptida VEGF A7R dan Sunitinib terhadap Ekspresi Gen dan Morfologi Terkait Migrasi pada Sel Huvec Model Hipoksia
Melina Ayu Widiastuti, dr. Supanji, Ph.D, M.Kes, Sp.M (K).; Dewi Kartikawati Paramita, S.Si, M.Si, Ph.D.
2025 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis
Hipoksia pada Diabetic Retinopathy (DR) memicu peningkatan ekspresi VEGF-A dan VEGFR-2. Kondisi tersebut mengaktifkan gen-gen yang berperan dalam permeabilitas dan migrasi sel endotel, seperti eNOS, FAK, HSP27, dan Rac1. Terapi untuk DR saat ini masih memiliki keterbatasan seperti tromboemboli dan penurunan efikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan agen antiangiogenesis lain sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan DR. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek peptida A7R dan Sunitinib terhadap ekspresi gen terkait migrasi serta morfologi sel Huvec dalam model hipoksia. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu uji pendahulan dan uji utama. Pada uji pendahuluan, Sel Huvec dipapar dengan CoCl? pada konsentrasi 50–200 µM. Morfologi sel diamati menggunakan mikroskop cahaya, kemudian dilakukan pengukuran viabilitas sel menggunakan metode MTT assay. CoCl? pada konsentrasi 150 µM dipilih untuk membuat sel Huvec model hipoksia. Pada tahap utama, sel Huvec model hipoksia diberi A7R (210 µM) dan Sunitinib (1 µM) sesuai dengan kelompoknya. Morfologi sel diamati menggunakan mikroskop cahaya, kemudian dilanjutkan pengukuran ekspresi mRNA eNOS, FAK, HSP27, dan Rac1 menggunakan real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CoCl? pada 150 µM dapat menginduksi kondisi hipoksia tanpa menyebabkan kematian sel. Hal itu ditandai oleh perubahan morfologi menjadi spindle-shaped dengan persentase viabilitas 106,48%. Pemberian A7R dan Sunitinib menunjukkan ekspresi mRNA eNOS, FAK, HSP27, dan Rac1 lebih rendah dibandingkan kelompok sel Huvec model hipoksia. Namun, ekspresi HSP27 pada kelompok A7R lebih rendah dibandingkan kelompok Sunitinib yang diduga menginduksi apoptosis. Ekspresi Rac1 pada kelompok A7R lebih tinggi dibandingkan kelompok Sunitinib yang dimungkinkan turut berperan dalam mengubah morfologi sel menjadi spindle-shaped. Selain itu, keterlibatan protein TGF-?2 dan RhoA juga diduga berperan dalam pembentukan spindle-shaped. Kesimpulannya, A7R dan Sunitinib menunjukkan potensi sebagai kandidat terapi tambahan pada DR melalui penekanan ekspresi gen terkait migrasi dan permeabilitas sel endotel, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi mekanisme molekuler dan efek fungsionalnya.
Hypoxia in diabetic retinopathy (DR) has been shown to increase the expression of VEGF-A and VEGFR-2, which in turn activates genes associated with endothelial cell permeability and migration, including eNOS, FAK, HSP27, and Rac1. Current treatments for DR remain limited due to adverse effects such as thromboembolism and declining efficacy over time. Therefore, the development of alternative antiangiogenic agents as adjunctive therapies is essential to improve treatment outcomes. This study aimed to evaluate the effects of the A7R peptide and Sunitinib on migration-related gene expression and cell morphology in a hypoxic Huvec model. The experiment was conducted in two phases: a preliminary test and a main test. In the preliminary test, Huvecs were treated with CoCl? at concentrations ranging from 50 to 200 µM. Cell morphology was observed using a light microscope, and viability was assessed via the MTT assay. A concentration of 150 µM CoCl? was selected for inducing hypoxia, as it altered morphology to spindle-shaped without causing cell death (viability of 106.48%). In the main test, hypoxia-induced Huvecs were treated with A7R (210 µM) and Sunitinib (1 µM), according to their respective groupings. Morphological changes were examined by light microscopy, and mRNA expression of eNOS, FAK, HSP27, and Rac1 was measured using real-time PCR. Both A7R and Sunitinib reduced the expression of all four genes compared to the untreated hypoxic group. Notably, HSP27 expression was lower in the A7R group than in the Sunitinib group, possibly indicating apoptosis. In contrast, higher Rac1 expression in the A7R group may contribute to spindle-shaped morphology. Additionally, proteins such as TGF-?2 and RhoA are hypothesized to be involved. In conclusion, A7R and Sunitinib exhibit potential as adjunct therapies for DR by suppressing genes associated with endothelial migration and permeability. Further studies are required to elucidate their molecular mechanisms.
Kata Kunci : A7R, Diabetic Retinopathy, Migrasi, Permeabilitas, Sunitinib