Petani dalam Pusaran Kapitalisme: Studi Resistensi Terhadap Tata Niaga Tembakau di Desa Tanjung Kabupaten Temanggung
SANGKANURDI, Prof. Dr. Suharko, S.Sos., M.Si.
2025 | Skripsi | Sosiologi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterlibatan
peneliti dalam advokasi hak-hak petani tembakau yang kerap dikorbankan dalam
sistem tata niaga. Di Temanggung, dominasi perantara menciptakan struktur yang
diskriminatif, serta memperkuat relasi patron-klien yang timpang, khususnya
dalam penentuan harga. Dengan menggunakan pendekatan etnografi kritis Madison
Soyini, penelitian ini membongkar relasi kuasa dalam tata niaga tembakau melalui
perspektif kritis agraria serta mengungkap bentuk-bentuk resistensi petani
terhadap ketidakadilan tersebut dengan kacamata ekonomi-moral Scott. Temuan
menunjukkan bahwa petani secara aktif melakukan perlawanan melalui siasat
ekonomi moral, termasuk manipulasi bobot keranjang sebagai bentuk protes
tersembunyi. Selain itu, konsep lembutan—sebuah praktik perdagangan
alternatif berbasis kejujuran dan relasi setara antara petani dan pedagang
retail—muncul sebagai bentuk perlawanan atas dominasi kapitalisme monopolistik dan
stereotip kenakalan petani. Penelitian ini menegaskan pentingnya membaca
resistensi petani dari sudut pandang subjek untuk memahami dinamika agraria
secara lebih adil dan kontekstual.
This research is grounded in the researcher’s involvement in advocating for the rights of tobacco farmers, who are often marginalized within the existing trade system. In Temanggung, the dominance of middlemen has created a discriminatory market structure and reinforced unequal patron-client relationships, particularly in price determination. Employing Madison Soyini’s critical ethnographic approach, this study unpacks power relations within the tobacco trade through a critical agrarian perspective and reveals farmers’ forms of resistance to such injustices using James Scott’s moral economy framework. The findings show that farmers actively resist through moral economic tactics, including manipulating basket weights as a form of hidden protest. Moreover, the concept of lembutan—an alternative trading practice based on honesty and egalitarian relationships between farmers and retail traders—emerges as a form of resistance against monopolistic capitalist domination and negative stereotypes of farmers. This study highlights the importance of understanding farmer resistance from the perspective of the subjects themselves in order to more fairly and contextually grasp agrarian dynamics.
Kata Kunci : tata niaga tembakau, resistensi petani, ekonomi moral, relasi patron-klien, agraria