Optimalisasi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen
Berlianto Gumelar, Rizky Wulandari, S.E., M.Acc., CFr.A.
2025 | Tugas Akhir | D4 Akuntansi Sektor Publik
Desentralisasi adalah pemberian otonomi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk mengelola sumber daya keuangan daerah, terutama dengan mengoptimalkan PAD melalui pajak dan retribusi. Semakin tinggi PAD dibandingkan pendapatan transfer, maka semakin tinggi pula kemandirian keuangan daerah. Pendapatan daerah Kabupaten Kebumen selama tahun 2019 – 2024 masih didominasi oleh pendapatan transfer, yang menunjukkan bahwa penerimaan pajak dan retribusi daerah belum sepenuhnya optimal. Penerimaan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Kebumen pada tahun 2024 sebagian besar tidak mencapai target sehingga perlu ditelaah lebih dalam apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penerimaan pajak dan retribusi daerah, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta menganalisis langkah optimalisasi yang dapat dilakukan oleh BPKPD Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif. Data diperoleh melalui penggalian dokumen, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman, dengan triangulasi dan member check untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun rata-rata efektivitas penerimaan pajak dan retribusi daerah selama tahun 2019 – 2024 tergolong sangat efektif, tetapi pada tahun 2024 sebagian besar penerimaan pajak dan retribusi di Kabupaten Kebumen tidak mencapai target. Kendala yang dihadapi oleh BPKPD Kabupaten Kebumen yakni peraturan yang tidak mendukung, legalitas objek pajak, kondisi ekonomi dan aktivitas sosial, serta kepatuhan dan kesadaran wajib pajak yang masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa strategi optimalisasi yang dapat dilakukan meliputi peningkatan komunikasi dan kerja sama dengan instansi atau pihak lain; penguatan pengawasan, pengendalian lapangan, dan perbaikan pelayanan publik; serta sosialisasi dan edukasi yang masif.
Decentralization is the granting of autonomy from the central government to regional governments to manage regional financial resources, particularly by optimizing Local Own-Source Revenue (PAD) through local taxes and levies. The greater the PAD compared to transfer revenue, the higher the region’s financial independence. However, in Kebumen Regency, regional revenue from 2019 to 2024 has still been dominated by transfer income, indicating that local tax and levy collection has not yet been fully optimized. In 2024, many of the local tax and levy revenues in Kebumen Regency did not meet their targets, requiring further investigation into the causes. This study aims to measure the effectiveness of local tax and levy revenue collection, identify the challenges faced, and analyze strategies for optimization. The research uses a case study approach with a qualitative method. Data were obtained through document analysis, observation, and interviews. Data analysis employed the Miles and Huberman model, with triangulation and member checks to ensure data validity. The results indicate that although the average effectiveness of local tax and levy revenues from 2019 to 2024 was categorized as very effective, in 2024, most local tax and levy revenues in Kebumen Regency did not meet the targets. The challenges faced by the Regional Financial and Asset Management Agency (BPKPD) of Kebumen Regency include unsupportive regulations, tax object legality issues, economic and social activity conditions, and low taxpayer compliance and awareness. To address these issues, several optimization strategies can be implemented, including enhancing communication and collaboration with other agencies or parties; strengthening supervision, field control, and improving public services; and conducting extensive public outreach and education.
Kata Kunci : Desentralisasi, Kemandirian Keuangan, PAD, Pajak dan Retribusi Daerah, Optimalisasi