Strategi Pengembangan Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Sidomulyo di Kapanewon Godean Kabupaten Sleman
Annisa Nur Fatihaturrohmah, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. ; Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc.
2025 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, serta merumuskan strategi pengembangan kelembagaan yang tepat. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Responden penelitian terdiri dari 70 anggota dan pengurus gapoktan, serta 3 orang ahli yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui pendekatan SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama Gapoktan Sidomulyo adalah kualitas beras yang dihasilkan dan kelengkapan fasilitas usaha tani yang dimililiki, sedangkan kelemahan utamanya meliputi rendahnya partisipasi anggota dan ketidakpastian input produksi. Peluang eksternal utama berasal dari dukungan pemerintah daerah dan potensi pasar beras lokal, sedangkan ancaman mencakup perubahan kebijakan, alih fungsi lahan, dan fluktuasi harga. Gapoktan berada pada kuadran I matriks IE yang mengindikasikan posisi pertumbuhan (grow and build). Strategi prioritas yang dihasilkan dari analisis QSPM secara berurutan, yaitu (1) pengembangan kemitraan strategis internal dan eksternal; (2) transformasi gapoktan menjadi kelembagaan ekonomi pertanian; (3) penguatan kapasitas sumber daya manusia; (4) peningkatan produktivitas beras; dan (5) ekspansi pasar dengan branding profesional dan pemasaran digital. Hasil ini diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan kelembagaan petani dalam mendukung ketahanan pangan lokal secara berkelanjutan.
This study aims to analyze the internal conditions (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) faced by the Sidomulyo Farmers Group Association (Gapoktan) in Godean Sub-district, Sleman Regency as well as to formulate appropriate institutional development strategies. The method employed is a descriptive approach, with data collected through observation, interviews, questionnaires, and literature review. The research respondents consisted of 70 members and administrators of the Gapoktan, along with 3 experts selected using purposive sampling. Data analysis was conducted using the SWOT approach and the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The findings indicate that the main strengths of the Sidomulyo Gapoktan lie in the quality of the rice produced and the availability of farming facilities. Meanwhile, the primary weaknesses include low member participation and uncertainty in production inputs. The key external opportunities come from local government support and the potential of the local rice market, while the main threats include policy changes, land-use conversion, and price fluctuations. The Gapoktan is positioned in Quadrant I of the IE Matrix, indicating a growth and build strategy. The prioritized strategies resulting from the QSPM analysis, in order, are: (1) development of strategic internal and external partnerships; (2) transformation of the Gapoktan into an agricultural economic institution; (3) strengthening human resource capacity; (4) increasing rice productivity; and (5) market expansion through professional branding and digital marketing. These results are expected to serve as a reference for farmer institutional development in support of sustainable local food security.
Kata Kunci : Kelembagaan Petani, Gapoktan, Strategi Pengembangan, SWOT, QSPM, Farmer institution, Development Strategy