Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Usaha Tani Kakao di Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul

Mila Amalia Utami, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U; Anung Pranyoto, S.P., M.P.

2025 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Sebagian besar perkebunan kakao di Indonesia dikelola oleh perkebunan rakyat. Potensi kakao Perkebunan Rakyat tersebut perlu diperhatikan karena tren luas areal perkebunan yang semakin menurun dikhawatirkan usaha tani sudah tidak menghasilkan keuntungan bagi rumah tangga tani sehingga perlu dikaji lebih lanjut penggunaan input dalam usaha tani kakao. Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi kakao di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul; (2) mengevaluasi tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi kakao di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Metode dasar yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan 45 sampel yang terpilih secara proportional random sampling pada 3 kelompok tani yaitu kelompok tani Sidomuncul sebanyak 19 orang, kelompok tani Hargo Mulyo 10 orang, dan kelompok tani Ngudi Makmur 16 orang. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi kakao dianalisis menggunakan model regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) berdasarkan fungsi produksi Cobb-Douglas. Efisiensi alokatif dianalisis dengan indeks efisiensi alokatif (ki). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan positif terhadap produksi kakao di Kapanewon Patuk yaitu luas lahan, pupuk kandang dan pupuk urea. Penggunaan faktor produksi usaha tani kakao berupa luas lahan dan pupuk kandang tidak efisien secara alokatif sedangkan pupuk urea belum efisien secara alokatif. 

Cocoa is one of Indonesia's plantation commodities that plays a crucial role in the national economy. Smallholder plantations manage the majority of cocoa plantations in Indonesia. The potential of cocoa from smallholder plantations needs to be considered, as the trend of decreasing plantation areas in farming businesses is no longer profitable for farming households. Therefore, it is necessary to further study the use of inputs in cocoa farming. This study aims to (1) analyze the factors that influence cocoa production in Patuk Sub-district, Gunungkidul Regency; (2) produce the level of allocative efficiency of the use of cocoa production factors in Patuk Sub-district, Gunungkidul Regency. The basic method used is a descriptive analysis method, employing 45 samples selected through proportional random sampling in three farmer groups: the Sidomuncul farmer group, comprising 19 individuals; the Hargo Mulyo farmer group, with 10 individuals; and the Ngudi Makmur farmer group, with 16 individuals. Factors that influence cocoa production are analyzed using a multiple linear regression model with the Ordinary Least Square (OLS) method based on the Cobb-Douglas production function. Allocative efficiency is described by the allocative efficiency index (ki). The results of this study indicate that the factors that significantly and positively influence cocoa production in Patuk Sub-district are land area, manure, and urea. The use of cocoa farming production factors, such as land area and manure, is allocatively inefficient, while the use of urea fertilizer has not been efficiently allocated.

Kata Kunci : faktor produksi, efisiensi alokatif