Pusat Penyandang Disabilitas Fisik dan Sensorik sebagai Ruang Publik Inklusif di Gunungkidul melalui Pendekatan Desain Universal
Maya Vineta Perlitasari, Ir. Ar. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch. IAI., AA.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penyandang disabilitas tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang didominasi oleh penyandang disabilitas fisik dan sensorik. Namun, para penyandang disabilitas masih menghadapi berbagai hambatan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam akses terhadap pelatihan keterampilan kerja dan ruang publik yang aksesibel. Perancangan Pusat Penyandang Disabilitas Fisik dan Sensorik di Gunungkidul bertujuan untuk menciptakan ruang publik inklusif yang mengintegrasikan fungsi pelatihan keterampilan, pemberdayaan, edukasi, serta interaksi sosial. Pendekatan desain dilakukan melalui analisis tapak, studi kebutuhan pengguna, dan penerapan prinsip desain universal dalam pengembangan ruang, sirkulasi, serta elemen arsitektural lainnya. Desain yang dihasilkan berpotensi menjadi model ruang publik inklusif yang mendukung peningkatan kesejahteraan penyandang disabilitas fisik dan sensorik sekaligus mendorong terwujudnya interaksi sosial yang setara dengan masyarakat umum.
Gunungkidul Regency is one of the regions with the highest number of people with disabilities in the Special Region of Yogyakarta Province, predominantly consisting of individuals with physical and sensory disabilities. However, they still face various challenges in social life, particularly in accessing skill training and inclusive public spaces. The design of the Center for People with Physical and Sensory Disabilities in Gunungkidul aims to create an inclusive public space that integrates skill training, empowerment, education, and inclusive social interaction. The design approach involves site analysis, user needs assessment, and the application of universal design principles in the development of spatial layout, circulation, and other architectural elements. The resulting design has the potential to serve as a model for inclusive public spaces that enhance the well-being of people with physical and sensory disabilities while also fostering equitable social interactions with the general community.
Kata Kunci : Penyandang Disabilitas, Desain Universal, Ruang Publik Inklusif, Integrasi, Gunungkidul