Laporkan Masalah

Tingkat Akseptabilitas Petani terhadap Penggunaan Teknologi Digital dalam Mendukung Usaha Tani Bawang Merah di Kabupaten Gunungkidul

Belva Yunda Damara, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.; Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D.

2025 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat kemanfaatan, kemudahan, sikap, niat menggunakan, dan penggunaan aktual teknologi digital bagi petani bawang merah di Kabupaten Gunungkidul; (2) mengetahui pengaruh karakteristik petani bawang merah terhadap kemanfaatan dan kemudahan teknologi digital di Kabupaten Gunungkidul; serta (3) mengetahui pengaruh kemanfaatan, kemudahan, sikap, dan niat menggunakan terhadap penggunaan aktual teknologi digital oleh petani bawang merah di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling di Kapanewon Wonosari dan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Variabel penelitian ini didasari oleh Theory Acceptance Model serta karakteristik petani responden antara lain usia, luas lahan, pengalaman usaha tani, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan uji yang dilakukan adalah uji instrumentasi data, uji asumsi klasik, dan uji kesesuaian model dengan bantuan software SPSS serta uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemanfaatan, kemudahan penggunaan, sikap penggunaan, niat menggunakan, dan penggunaan aktual teknologi digital oleh petani pada kategori tinggi; (2) faktor usia dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan, sedangkan faktor tingkat pendidikan berpengaruh terhadap persepsi kemudahan menggunakan teknoogi digital yang dirasakan petani; serta (3) penggunaan teknologi digital oleh petani diawali dari persepsi terhadap kemudahan penggunaan, yang terbentuk karena kapabilitas petani dalam mengoperasikan teknologi tersebut. Persepsi kemudahan ini kemudian menimbulkan pandangan bahwa teknologi digital bermanfaat dalam meringankan pekerjaan mereka. Selanjutnya, muncul sikap positif atau penerimaan terhadap teknologi digital yang mendorong terbentuknya niat untuk menggunakannya. Niat ini akhirnya direalisasikan dalam bentuk penggunaan aktual teknologi digital oleh petani.

This research aims to: (1) to determine the level of usefulness, ease of use, attitude, behavioral intention to use, and actual use of digital technology for shallot farmers in Gunungkidul Regency; (2) to determine the effect of shallot farmer characteristics on the usefulness and ease of use of digital technology in Gunungkidul Regency; and (3) to determine the effect of usefulness, ease of use, attitude, and behavioral intention to use on the actual use of digital technology by shallot farmers in Gunungkidul Regency. This research uses descriptive analysis methods with quantitative and qualitative approaches. The research location was determined by purposive sampling in Kapanewon Wonosari and Kapanewon Playen, Gunungkidul Regency. The sample determination used purposive sampling technique with a total sample size of 40 respondents. The research variables are based on the Theory Acceptance Model and the characteristics of respondent farmers, including age, land size, farming experience, education level, and income level. The data analysis used in this research is path analysis with the tests carried out are data instrumentation test, classical assumption test, and model fit test with the help of SPSS software and sobel test. The results showed that (1) the usefulness, ease of use, attitude of use, behavioral intention to use, and actual use of digital technology by farmers in the high category; (2) age and education level factors affect the perception of usefulness, while the education level factor affects the perceived ease of using digital technology perceived by farmers; and (3) the use of digital technology by farmers begins with the perception of ease of use, which is formed because of the farmer's capability to operate the technology. This perception of ease then leads to the view that digital technology is useful in easing their work. Furthermore, a positive attitude or acceptance of digital technology emerges which encourages the formation of the intention to use it. This intention is finally realized in the form of actual use of digital technology by farmers.

Kata Kunci : usaha tani bawang merah, analisis jalur, theory acceptance model, usia, luas lahan, pengalaman usaha tani, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan.

  1. S1-2025-481702-abstract.pdf  
  2. S1-2025-481702-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-481702-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-481702-title.pdf