Deteksi Bakteri Enterobacteriaceae Pada Susu Sapi Segar Di Koperasi Unit Desa (KUD) Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
Wahyu Putri Meilani, Sekertaris penguji/Dosen Pembibing drh. Clara Ajeng Ardita, M.Sc
2025 | Tugas Akhir | D4 Teknologi Veteriner
Keberadaan bakteri Enterobacteriaceae di dalam susu segar dapat merusak kandungan susu, sekaligus berdampak buruk bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi. Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Enterobacteriaceae pada susu sapi segar dari empat KUD Kabupaten Boyolali, yaitu KUD Musuk, KUD Cepogo, KUD Mojosongo, dan KUD Boyolali Kota (3 sampel dari masing-masing KUD) daan dilanjutkan pengujian di Balai Veteriner Boyolali. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel, inokulasi sampel pada VRBGA, kultur pada media NA, serta uji biokimia oksidase dan fermentasi untuk mengidentifikasi bakteri Enterobacteriaceae. Hasil uji oksidase dan fermentasi terdeteksi Enterobacteriaceae dengan perincian sebanyak 9 ari 12 sampel susu terdapat pertumbuhan koloni bakteri Enterobacteriaceae lebih dari 150 koloni, sedangkan 3 sampel lainnya kurang dari 150 koloni. Analisa perhitungan adanya kontaminasi Enterobacteriaceae menunjukkan hasil susu dari KUD Musuk (8,2×102 CFU/ml) Memenuhi standar SNI 7388:2009 1×10? CFU/ml, sedangkan susu dari KUD lainnya (KUD Cepogo 4,5×10? CFU/ml, KUD Mojosongo 5,6×10? CFU/ml, dan KUD Boyolali Kota 4,0×10? CFU/ml) melebihi batas SNI. Upaya peningkatan sanitasi dan penanganan yang lebih baik sangat diperlukan untuk mengurangi resiko kontaminasi bakteri pada susu segar sehingga kontaminasi Enterobacteriaceae pada susu seger dapat diminimalisir.
The presence of Enterobacteriaceae bacteria in fresh milk can damage the milk content, as well as have a negative impact on human health if consumed. The purpose of this Final Assigment is to detect the presence of Enterobacteriaceae bacteria in fresh cow's milk from four KUDs in Boyolali Regency, namely KUD Musuk, KUD Cepogo, KUD Mojosongo, and Kud Boyoalali Kota (sampeles from each KUD), and laboratory tested at the Boyolali Veterinary Center. The methods used include sampling, inoculation of samples on VRBGA media, culture on NA media, and biohemical oxidase and fermetation tests to indentify Enterobacteriaceae bacteria. The oxidase and fermetation assay detected Enterobacteriaceae with details 0f 9 out of 12 milk samples having Enterobacteriaceae bacterial colony growth of more than 150 colonies, while the other 3 sampeles had less than 150 colonies. Anlysis of the calculation of Enterobacteriaceae contamination showed that the milk from KUD Musuk (8,2x102 CFU/ml) meets the SNI 7388:2009 standart of 1×10?CFU/ml. In contrast, milk from other KUD,s (KUD Cepogo 4,5x10?CFU/ml, Kud Mojosongo 5,6x10?CFU/ml, and KUD Boyolali Kota 4,0x10?CFU/ml) exceeds the SNI 7388:2009 limit. Efforts to improve sanitation and better handling are needed to reduce the risk of bacterial contamination in fresh milk so that Enterobacteriaceae contamination in fresh milk can be minimized.
Kata Kunci : Enterobacteriaceae, fresh cow's, biochemical test, VRBGA
