Studi sistem usahatani tanaman-ternak di lahan kering DAS Jratunseluna
PRAWIRADIPUTRA, Bambang Risdiono, Promotor Prof.Dr. Soeharto Prawirokusumo, MSc
2004 | Disertasi | S3 Ilmu PertanianTujuan yang hendak dicapai dalam penel i t ian ini adalah mendapatkan sistem usahatani tanaman-ternak di lahan kering DAS bagian hulu yang pal ing menguntungkan bagi petani , tanpa mengabaikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan ai r. Data diambi l dari t iga lokasi yang dipandang dapat mewaki li lahan kering DAS Jratunseluna bagian hulu, yai tu zone tanah vulkanis dengan kemiringan datar, landai , curam dan sangat curam, tanah sedimen-dalam juga dengan kemi ringan datar, landai, curam dan sangat curam, serta tanah sedimen-dangkal dengan kemi ringan datar, landai dan curam. Tidak di temukan lahan sangat curam pada zone tanah sedimen-dangkal . Data yang dikumpulkan dari ket iga lokasi peneli t ian didasarkan pada akt ivitas usahatani dan kendala/pembatas sumberdaya yang dihadapi dalam pengelolaan usahatani . Dalam peneli t ian ini penyusunan kendala dan akt ivi tas usahatani didasarkan pada model dari FAO sebagaimana yang dicontohkan dalam Agriplan, yang disesuaikan dengan kondisi usahatani setempat . Data dianal isis dengan menggunakan teknik l inear programming. Untuk itu diambi l 15 petani contoh dari setiap lokasi penel it ian secara purposi f. Data dikumpulkan selama satu tahun, dimulai pada bulan Oktober 1992. Beberapa data tertentu diperbaharui secara berkala agar diperoleh data mutakhi r. Data yang dikumpulkan mel iput i Faktor Pembatas dan Akt ivi tas usahatani . Hasi l anal isis menunjukkan bahwa di zone tanah vulkanis penanaman rumput pakan dalam luas yang optimum memungkinkan petani dapat meningkatkan pendapatannya antara 14% sampai 19% dan dapat memel ihara ternak sapi sebanyak 0,38 UT sampai 1,29 UT. Di zone tanah sedimen-dalam, penanaman rumput meningkatkan pendapatan petani antara 21% sampai 27%, jumlah ternak yang dapat dipel ihara berkisar antara 0,37 UT sampai 0,53 UT. Pada lahan sedimendangkal peningkatan pendapatan petani menjadi sangat t inggi yai tu lebih dari 2000%, baik pada lahan landai maupun pada lahan curam, tetapi t idak dapat memel ihara sapi , pal ing banyak dapat memel ihara 0,32 UT atau dua ekor kambing atau domba. Hasi l anal isis sensi t ivi tas menunjukkan bahwa di tanah vulkanis penambahan luas lahan memberikan peningkatan pendapatan yang pal ing besar dibandingkan dengan penambahan modal dan penambahan tenaga kerja manusia. Di tanah sedimen-dalam penambahan tenaga kerja manusia memberikan peningkatan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan penambahan luas lahan dan penambahan modal . Di tanah sedimen-dangkal baik penambahan modal maupun penambahan tenaga kerja manusia t idak mampu meningkatkan pendapatan petani , tetapi penambahan luas lahan dapat meningkatkan pendapatan petani.
The general objective of the study is to ident i fy and reallocate upland farming resources for improved productivi ty and farmer’s income. The speci f ic object ives are (a) to assess the crop-l ivestock systems of the upper watershed area to improve farm prof i tabi l i ty wi th special at tent ion to soi l and water conservat ion, (b) to exercise di f ferent scenarios al locat ion endowed by the farmers for its maximum return to income, (c) to study the impact of technological changes along wi th available resources on the farm systems. This study uses the data col lected during a full one year period beginning in October 1992, f rom 45 farmers residing in the representat ive three locat ions of (a) upper watershed of the Jratunseluna wi th B2 cl imat ic type of volcanic soi l zone, (b) deep sediment soi l zone wi th C3 cl imat ic type, and (c) shal low sediment soi l zone wi th C2 cl imat ic type. These data were classi fied according to the resources const raint faced by the farming systems. The data were further st ructured according to the FAO-Agriplan format of a l inear programming (LP) techniques. Some data have been updated for a bet ter representat ion. The data include farm const raint and farm act ivi t ies. The results show that the three zones have i ts dist inct ive impacts on the farming systems being pract iced by the farmers. The farmers residing in the volcanic zone indicat ing a bet ter chance for receiving bet ter farm incomes, whi le those residing in the sediment soi l zone performed the opposi te. Farming systems analysis was done to observe the possibi l i ty of providing fodder crops whi le maintaining farmer’s income and soi l conservat ion during the dry season. Optimum real locat ion of resources at the volcanic soi l zone has made fodder product ion avai lable for a farmer to keep cat t le in addi tion to goats and nat ive chickens, and simi lar condit ion may be achieved by the farmers in the sediment soi l zone through ut i l izing more land resources. However, in the shal low sediment soi l zone farmers can only keep two heads of sheep or goats and ten nat ive chickens. Results of this study also indicated that watershed management must take soi l zoning as wel l as zone characterist ics into considerat ion and the int roduced farming systems technologies must be local speci fic. Therefore, a fol low up study on the technology components requi rement for each soi l zone is necessary
Kata Kunci : Usahatani/Tanaman,Ternak,Lahan Kering