Nilai ruang di kawasan Ampel Surabaya
SUPRIHARJO, Rimadewi, Promotor Prof.Dr.Ir. Nur Yuwono, Dipl.H.E
2004 | Disertasi | S3 Ilmu TeknikKota Surabaya mengalami perkembangan fisik yang sangat unik dalam periode waktu yang panjang sejak th 1275 (Handinoto ,1992). Perubahan morfologi kota Surabaya menunjukkan bahwa beberapa kawasan tetap ada dari waktu kewaktu salah satunya adalah kawasan Ampel. Hal tersebut membangun suatu keingintahuan apa yang terjadi dibalik kenyataan tersebut. Pertanyaan penelitian tertuju pada kualitas atau nilai apa yang menjadi dasar, dan seperti apa nilai ruang kawasan tersebut sehingga memperkuat citra dan keberadaannya, serta bagaimana konsep yang didapat berperan dalam tataran konsep perencanaan kawasan. Penelitian dengan pendekatan fenomenologi mengantarkan konsep nilai ruang kawasan Ampel dibangun dari fenomena yang tumbuh di masyarakat dan dianalisa secara eksplorasi - kualitatif - induktif. Eksplorasi kasus menemukan beberapa tema kehidupan masyarakat Ampel dalam kaitannya dengan aktivitas dan penggunaan ruang. Tema-tema tersebut membangun konsep lokal berupa: (i) pola hubungan sosial masyarakat, (ii) pola sifat etnis, (iii) pola pikiran dan keyakinan masyarakat, dan (iv) pola keruangan. Dari keempatnya menghasilkan sistim nilai yang mempunyai hirakhi dan keterkaitan antar nilai, dan yang kemudian mendasari konsep nilai ruang kawasan Ampel. Konsep nilai ruang kawasan Ampel merupakan satu temuan pengetahuan dan bagian-bagian dari pengetahuan tersebut dapat menjadi pengkayaan pengetahuan teoritis dan praksis. Pengetahuan ini mengungkapkan berbagai unsur dan faktor yang mendasari adanya sistim nilai, yaitu faktor sejarah fisik dan non fisik kawasan, kegiatan dan perilaku sosial budaya masyarakat, lokasi dan lingkungan fisik dan suasana dan makna. Pengetahuan praksis yang dapat diangkat yaitu : (i) keeratan hubungan sosial masyarakat dengan adanya jembatan adapatasi, (ii) prinsip kehidupan dalam bentuk komitmen kebersamaan, (iii) pola pikir masyarakat dalam bentuk keyakinan spiritual, dan (iv) hubungan aktifitas dengan keruangan. Pengetahuan teoritis yang dapat disumbangkan adalah konsep nilai ruang kawasan dengan aspek religi sebagai substansi yang berpengaruh. Konsep nilai ruang kawasan Ampel menjadi dasar pendekatan perencanaan konservasi kawasan dengan memperhatikan nilai yang dimiliki kawasan tersebut. Penelitian ini antara lain menemukan adanya nilai ruang kawasan Ampel yang dihasilkan dari hubungan antara: (i) ruang (spasial), (ii) aktifitas (kegiatan masyarakat), dan (iii) sistim nilai. Nilai ruang kawasan Ampel terdiri atas beberapa nilai yaitu nilai religi, histori, sosial dan ekonomi yang merupakan mata rantai nilai yang saling terkait dan terikat satu dengan lainnya dan nilai-nilai tersebut membentuk pola keruangan yang berhirarkhi. Hilangnya nilai religi atau salah satu dari mata rantai nilai akan merubah keseluruhan konsep nilai ruang kawasan. Kawasan Ampel sangat unik dilihat dari sisi kehidupan masyarakat dan kondisi fisiknya, mempunyai kualitas kehidupan yang tercermin dalam keruangan, mempunyai sistim nilai secara fisik dan non fisik. Konsep yang dihasilkan merupakan konsep lokal, namun metode yang digunakan dapat menghasilkan model yang dapat diterapkan pada kawasan lain. Struktur konsep Ampel dapat digunakan untuk meninjau kawasan Kauman di kota Kudus sebagai uji alih pengetahuan. Dengan adanya induk populasi yang sama dengan yang ditemukan di Ampel maka konsep tersebut dapat dialihkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan Ampel mempunyai peran penting untuk kota Surabaya. Secara eksternal Ampel hadir dan berkembang dipengaruhi oleh pertumbuhan kota Surabaya, secara internal Ampel mempunyai sistim nilai ruang yang dapat mengangkat citra kota Surabaya yaitu dari kegiatan masyarakat, pola tatanan ruang, dan perekonomian.
The city of Surabaya underwent a highly unique physical development for a long period of time since 1275 (Handinoto,1992).The morphological changes occurring in the city shows that some area have remained from time to time, and one of which is Ampel. This has aroused curiosity about what has happened behind the phenomenon. This study addresses the questions what quality or value underlines the fact, what is the space value of the area that has strengthened its image and existence like, and how the concept herein obtained may play a role in the regional planning concept. The research, which was conducted through a phenomenological approach and has presented the concept of space value of Ampel area, has developed from the phenomena existing within the local society which were than analyzed exploratively, qualitatively, and inductively. The explorative analysis of the case discovered several themes of Ampel people’s life with respect to their activities and space utilization. The themes formed local concept of: (i) social interaction pattern, (ii) ethnical character pattern, (iii) patterns of people thoughts and beliefs, and (iv) spatial pattern. The four resulted value system in a hierarchical and inter-connected values which has subsequently underline the concept of space value of Ampel area. The concept of Ampel area space value has been a scientific disclosure, the part of which may contribute to the enrichment of both practical and theoretical knowledge. The finding has disclosed various elements and factors underpinning the system of values, and these were the physical and non-physical history of the area, the people’s activities and socio-cultural behavior, location and physical environment, the situation and meaning. The practical knowledge that may be put forward are: (i) the close relationship amongst member of the society due to the existence of adaptation bridge, (ii) the principle of life in the form of commitment to togetherness, (iii) people’s pattern of thought in the form of spiritual beliefs, and (iv) relationship between activities and spatiality. The theoretical knowledge which may be contributed is the concept of area space value with religious aspect as its influential substance. The space value area concept has become the basis approach to the region’s conservation planning that take the area’s values into account. This study has discovered space value of Ampel area resulting from the interrelation among: (i) space, (ii) activities (of the people), and (iii) the values system. The space value of Ampel area consists of a number of values, namely religious, historical, social-cultural, and economic values. These all form a chain of interconnected values and a hierarchical spatial pattern. The absence of religious value, or one of those forming the chain of values, will alter the whole concept of area space value. With respect to its physical condition and inhabitants life, the area of Ampel is very unique, in that it has a quality of life reflected on its spatiality and a system of physical as well as non-physical values. The result concept is a local one, yet the method that has been used become model to be implemented in other areas. The structure of Ampel concept may be used for analyzing the Kauman area in the town of Kudus as a knowledge cross-check. Having the same major mother population as that found in Ampel, the concept can obviously be transferred to the latter area. The result of this research shows that the area of Ampel has played an important role for Surabaya city. Externally, Ampel’s existence and development have been influence by the development of Surabaya city and internally Ampel has a system of space values which can reinforce Surabaya’s image through its people’s activities, pattern of space arrangement, and economy.
Kata Kunci : Perubahan Kota,Ruang Perkotaan,Perkembangan dan Pertumbuhan