Laporkan Masalah

POLITIK RUANG: ANALISIS PRODUKSI RUANG PADA PRAKTIK PARKIR DI PANTAI PADANG

Ibrahim Mubarak, Dr. Indah Surya Wardhani, S.Sos., M.Sc.

2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Parkir masih menjadi persoalan tata kelola kota di kota-kota besar. Padahal tata kelola kota menjadi hal penting dalam menciptakan ruang kota yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Langgengnya praktik parkir yang merugikan banyak pihak sering dilabeli sebagai parkir liar. Praktik ini menciptakan ruang-ruang privat di atas ruang publik yang semestinya dapat diakses oleh semua pengguna ruang dengan bebas dan mendapatkan keuntungan dari ruang parkir. Atas dasar tersebut, kajian ini berupaya menjelaskan fenomena produksi ruang di wilayah perkotaan pada kasus ruang parkir di Pantai Padang. 
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Data didapatkan dari wawancara, observasi, studi pustaka, dokumen kebijakan, dan media. Kajian ini menggunakan teori produksi ruang Henri Lefebvre (1991) sebagai kerangka analisis dalam menjawab rumusan masalah. Teori produksi ruang Lefebvre (1991) melihat ruang sebagai produk sosial yang di dalamnya terdapat pertemuan relasi sosial dan ekonomi pengguna ruang dengan kepentingan yang berbeda. Produksi ruang melahirkan pemaknaan atas suatu ruang berdasarkan: 1)Praktik spasial; 2)Representasi ruang; dan 3)Ruang representasi. Kajian ini menggunakan teori akses (Ribot & Peluso, 2003) untuk memahami proses produksi ruang, di mana tiap aktor menggunakan aksesnya sebagai alat legitimasi produksi ruang.
Temuan dalam kajian ini melihat bahwa produksi ruang kota terjadi secara dinamis yang melibatkan berbagai aktor dan kepentingan. Sehingga proses pembentukan ruang diproduksi bersama-sama oleh seluruh pengguna ruang dalam waktu tertentu. Produksi ruang parkir terjadi karena ketiadaan konsep ruang parkir dalam perencanaan kawasan wisata Pantai Padang dan kontrol akses dari pemerintah kota. Hal ini memberi ruang bagi praktik informal juru parkir dalam memperoleh keuntungan dari ruang parkir. Juru parkir kemudian mengkomodifikasi ruang publik bahu jalan menjadi ruang parkir yang dikuasai privat sementara oleh juru parkir. Meski demikian, pemerintah kemudian melakukan kontestasi ruang parkir melalui konsep pengelolaan parkir di bawah pemerintah.

    Parking remains a major urban management issue in large cities. Yet urban management is crucial in creating inclusive and sustainable urban spaces for communities. The persistence of harmful parking practices is often labeled as illegal parking. These practices create private spaces on top of public spaces that should be freely accessible to all users and provide benefits from parking spaces. Based on this, this study aims to explain the phenomenon of production of space in urban areas, specifically in the case of parking spaces in Padang Beach.  

    This research was conducted using qualitative methods with a case study strategy. Data was obtained from in-depth interviews, observations, literature reviews, policy documents, and media. This study uses Henri Lefebvre's (1991) the theory production of space as an analytical framework to address the research question. Lefebvre's (1991) theory of production of space views space as a social product where social and economic relationships of space users with differing interests intersect. Production of space gives rise to the meaning of a space based on: 1) spatial practices; 2) representations of space; and 3) spaces of representations. This study employs Ribot & Peluso's (2003) theory of access to understand the process of production of space, where each actor uses their access as a tool for legitimizing spatial production.

The findings of this study show that urban space production occurs dynamically, involving various actors and interests. Therefore, the process of space formation is collectively produced by all space users within a certain period. Parking space production occurs due to the absence of a parking space concept in the planning of the Padang Beach tourist area and the lack of access control by the city government. This creates space for informal parking attendants to profit from parking spaces. Parking attendants then commodify public road shoulders into parking spaces that are temporarily controlled by parking attendants. However, the government later challenges these parking spaces through the concept of parking management under government control.

Kata Kunci : produksi ruang, akses, parkir, Pantai Padang/production of space, accsess, Padang Beach

  1. S1-2025-474072-abstract.pdf  
  2. S1-2025-474072-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-474072-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-474072-title.pdf