Analisis komoditas unggulan di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
ISHAK, Muhammad, Prof.Dr. Arief Ramelan Karseno, MA
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat keunggulan komoditas kopi dibandingkan dengan komoditas perkebunan rakyat lainnya serta untuk mengetahui kinerja (performance) komoditas kopi dan komoditas perkebunan rakyat lainnya. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis Location Quotient (LQ), analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), analisis Overlay dan analisis Shift-Share klasik. Melalui pendekatan deskriptif diketahui komoditas kopi mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Lahat. Namun dalam perkembangannya terjadi fluktuasi produksi kopi dari tahun 1999-2003 dan cenderung mengalami penurunan dari tahun 2001-2003. Hal ini disebabkan karena mutu dan kualitas kopi Indonesia yang kurang bagus di pasaran dunia serta rendahnya produktifitas kopi dari masing-masing Kawasan Sentra Produksi. Dari hasil analisis Location Quotient komoditas yang memiliki kontribusi yang cukup besar ada empat komoditas yaitu kemiri, cengkeh, kopi dan panili. Berdasarkan analisis Model Rasio Pertumbuhan komoditas yang pertumbuhannya menonjol pada kedua wilayah atau mempunyai tanda (++) yaitu cengkeh, kayu manis dan kelapa. Berdasarkan analisis Shift-Share klasik komoditas yang mengalami laju pertumbuhan negatif atau cenderung menurun nilai produksinya dibandingkan wilayah lain yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yaitu kopi dan karet. Kemudian analisis Overlay merupakan deskriptif dari Location Quotient dan Model Rasio Pertumbuhan sehingga dapat digambarkan bahwa komoditas yang dominasinya unggul baik dari segi pertumbuhan maupun kontribusi yaitu kemiri, cengkeh dan panili
This research was aimed to identify a leading rate of coffee commodity comparing to other civil estate’s commodities and also to know a performance of coffee commodity and other civil estate’s commodities. The data used in this research were secondary ones. The analytical tools used in this research were Location Quotient analysis (LQ), Growth Ratio Model analysis, Overlay analysis and classical Shift-Share analysis. Based on descriptive approach, it showed that coffee commodity had a great role in the economic activity of the Lahat Society. Nevertheless during 1999-2003 coffee production fluctuated and it showed a tendency to decrease from 2001 up to 2003. It was caused by the bad quality of the Indonesian coffee and also the low coffee production from each of production center region. According to the result of this research there were four commodities which have quite great contribution namely nutmeg, clove, coffee and vanilla. Based on the Growth Ratio Model analysis, there were three commodities which have prominent growth in two regions or have mark (++) namely clove, cinnamon and coconut. Based on classical Shift-Share analysis, the commodities which have negative growth in other words their product values tended to decrease comparing to the other regions in the province of South Sumatera, were coffee and rubber. The Overlay analysis was a description of Location Quotient and Growth Ratio Model so that it could be described that the commodities which their lead domination both in growth and contribution perspective were nutmeg, clove and vanilla.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi,Komoditas Unggulan