Laporkan Masalah

Peran Jaringan dan Mobilisasi Tokoh Organisasi Masyarakat Nahdlatul Ulama dalam Pemenangan Pemilihan DPD RI 2024 di Kabupaten Sleman

Muhammad Izza Lathiif, Muhammad Najib Azca, Ph.D.

2025 | Skripsi | Sosiologi

Penelitian ini mengkaji peran jaringan dan mobilisasi tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemenangan Pemilihan DPD RI tahun 2024 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan menyoroti bagaimana kekuatan sosial-keagamaan NU membentuk basis dukungan elektoral bagi kandidat dari kalangan Nahdliyyin, yaitu Dr. Hilmy Muhammad. Berbekal struktur kelembagaan yang kuat dari tingkat cabang hingga ranting, serta dukungan jejaring pesantren, majelis taklim, dan kegiatan sosial keagamaan, NU di Sleman mampu menggalang solidaritas politik berbasis identitas keagamaan. Mobilisasi dilakukan secara kultural dan personal melalui pendekatan silaturahmi dan komunikasi religius terbukti efektif dalam membentuk preferensi pemilih. Strategi ini menunjukkan bagaimana modal sosial NU berupa kepercayaan, norma, dan jaringan relasi menjadi kekuatan utama dalam memobilisasi massa secara kolektif untuk mendukung Gus Hilmy sebagai representasi NU di DPD RI. Dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan, penelitian ini memperlihatkan bahwa dinamika politik lokal di Sleman tidak dapat dilepaskan dari kekuatan jaringan sosial-keagamaan yang telah tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat, dan memberikan pemahaman baru mengenai cara kerja politik representasi dalam sistem pemilu non-partisan seperti DPD RI.

This study examines the role of networks and mobilization strategies employed by Nahdlatul Ulama (NU) figures in the 2024 DPD (Regional Representative Council) legislative election in Sleman, Yogyakarta Special Region (DIY), highlighting how NU’s socio-religious influence shapes electoral support for Nahdliyyin candidates, particularly Gus Hilmy. Supported by a well-established organizational structure extending from regional branches to local sub-branches, along with extensive networks of pesantren (Islamic boarding schools), religious study groups (majelis taklim), and community-based religious activities, NU in Sleman has effectively fostered political solidarity rooted in religious identity. Mobilization efforts were carried out through cultural and personal approaches, utilizing religious communication and social ties without direct reference to partisan mechanisms, yet successfully influencing voter preferences. These strategies demonstrate how NU’s social capital comprising trust, norms, and relational networks serves as a central force in collectively mobilizing constituents to support Dr. Hilmy Muhammad as NU’s representative in the DPD. Employing a qualitative methodology through in depth interviews and field observations, this research reveals that local political dynamics in Sleman are closely linked to deeply rooted socio religious networks, offering new insights into representative politics within Indonesia’s non partisan electoral framework for the DPD.

Kata Kunci : Organisasi Masyarakat

  1. S1-2025-480339-abstract.pdf  
  2. S1-2025-480339-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-480339-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-480339-title.pdf