HOSPICE: Pusat Perawatan Paliatif + Fasilitas Konsultasi Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dengan Pendekatan Mindful Architecture di Sleman

Gladys Arvienna, Mario Lodeweik Lionar, S.T., M.Sc., Ph.D.

2025 | Skripsi | ARSITEKTUR

Hospice, yang berasal dari kata Latin hospitum yang berarti keramahan atau tempat perlindungan, telah berkembang menjadi pusat perawatan paliatif bagi pasien di akhir kehidupan. Hospice bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi rasa sakit dan penderitaan, serta memberikan dukungan kepada keluarga. Perawatan paliatif merupakan layanan holistik yang dirancang untuk merawat pasien dengan penyakit kronis yang tak dapat disembuhkan secara medis, fokus pada aspek fisik, psikologis, dan spiritual. Namun, di Indonesia, fasilitas perawatan paliatif masih kurang, terutama di Yogyakarta, yang hanya memiliki satu pusat perawatan paliatif skala kecil. Selain itu, meningkatnya masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan, menambah kebutuhan akan fasilitas yang mendukung kedua isu tersebut.

Karya ini mengusulkan integrasi antara pusat perawatan paliatif sebagai fungsi utama dan perawatan kesehatan mental bagi Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) sebagai fungsi tambahan di Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan mindful architecture yang merupakan turunan dari healing architecture. Pendekatan ini mengutamakan desain lingkungan yang mendukung pemulihan fisik dan emosional pasien. Pendekatan ini menggunakan elemen desain seperti pencahayaan alami, ventilasi yang baik, dan pengurangan kebisingan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menenangkan. Diharapkan, fasilitas ini dapat memberikan solusi komprehensif untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Yogyakarta.

Perancangan hospice ini berada di area seluas 5000 m2 yang berlokasi di Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pakem dipilih karena kondisi lingkungannya yang masih asri namun tetap berada dengan pusat perkiraan. Hal tersebut diharapkan dapat menciptakan suasanya yang saling mendukung antara alam, bangunan, serta manusia di dalamnya.

Hospice, derived from the Latin word hospitum, meaning hospitality or a place of shelter, has evolved into a center for palliative care for patients at the end of life. Hospice aims to improve the quality of life for patients by alleviating pain and suffering, as well as providing support for their families. Palliative care is a holistic service designed to care for patients with chronic, incurable diseases, focusing on physical, psychological, and spiritual aspects. However, in Indonesia, palliative care facilities are still limited, especially in Yogyakarta, which only has one small-scale palliative care center. Furthermore, the increasing issues related to mental health, including depression and anxiety, further highlight the need for facilities that address both of these concerns.

This work proposes the integration of a palliative care center as the main function, with mental health care for People with Mental Health Disorders (ODMK) as an additional function in Yogyakarta, using a mindful architecture approach, which is a derivative of healing architecture. This approach prioritizes the design of an environment that supports both the physical and emotional recovery of patients. It incorporates design elements such as natural lighting, good ventilation, and noise reduction to create a comfortable and calming environment. It is hoped that this facility will provide a comprehensive solution to meet the need for more inclusive and sustainable healthcare services in Yogyakarta.

The design of this hospice is located on a 5000 m² area in Pakembinangun Village, Pakem District, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta. Pakem was chosen because of its serene environment, while still being close to the city center. This is expected to create a harmonious atmosphere between nature, the building, and the people within it.

Kata Kunci : Hospice, Perawatan Paliatif, Kesehatan Mental, Mindful Architecture, Pakem