Laporkan Masalah

Daya Saing Usaha Tani Kubis di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Anisa Listyaningrum, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.; Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U.

2025 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Kubis menjadi salah satu dari delapan belas jenis sayuran komersial yang menjadi unggulan dalam pengembangannya karena memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Kebijakan pengembangan produk hortikultura yaitu kubis dapat mendukung peningkatan daya saing yaitu peningkatan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis daya saing melalui keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif usaha tani kubis di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang; (2) mengevaluasi dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing usaha tani kubis; dan (3) menganalisis tingkat sensitivitas perubahan daya saing akibat perubahan komponen dalam usaha tani. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria petani yang menanam kubis dalam kurun waktu Januari hingga September 2024 dan telah melakukan usaha tani selama lebih dari 2 tahun. Metode yang digunakan adalah Policy Analysis Matrix (PAM). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (1) nilai PCR dan DRCR usaha tani kubis di Kecamatan Ngablak sebesar 0,63 dan 0,28 yang menunjukkan bahwa usaha tani memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif; (2) kebijakan pemerintah mampu melindungi petani kubis di Kecamatan Ngablak melalui kebijakan input tetapi tidak dengan kebijakan output dan input-output; serta (3) keunggulan komparatif sensitif terhadap perubahan harga input, output, dan input-output terutama terhadap penurunan output sebesar 50?ri harga yang diterima petani.

Cabbage is one of eighteen types of commercial vegetables that are superior in its development because it has high economic and social value. The policy of developing cabbage horticultural products can support increasing competitiveness, namely increasing innovation. This research aims to (1) analyze competitiveness through comparative advantage and competitive advantage of cabbage farming in Ngablak District, Magelang Regency; (2) cause the impact of government policies on the competitiveness of cabbage farming; and (3) analyze the level of sensitivity of changes in competitiveness due to changes in components in agricultural businesses. Sampling was determined using a purposive sampling technique with the criteria of farmers who planted cabbage in the period January to September 2024 and had been farming for more than 2 years. The method used was the Policy Analysis Matrix (PAM). Based on the results of the study, it is known that (1) the PCR and DRCR values ??of cabbage farming in Ngablak District were 0.63 and 0.28, indicating that farming has comparative advantage and competitive advantage; (2) government policies are able to protect cabbage farmers in Ngablak District through policy input but not through policy output and input-output; and (3) comparative advantage is sensitive to changes in input, output, and input-output prices, especially to a decrease in output of 50% of the price received by farmers.

Kata Kunci : kubis, daya saing, kebijakan pemerintah, sensitivitas

  1. S1-2025-476779-abstract.pdf  
  2. S1-2025-476779-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-476779-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-476779-title.pdf