Laporkan Masalah

Food Court dengan Pendekatan Effective Green Building pada Daerah Seturan Yogyakarta

Kallista Verna, Odilia Renaningtyas Manifesty, S.T., MA(UD)., Ph.D.

2025 | Skripsi | ARSITEKTUR

Kota Yogyakarta memiliki banyak perguruan tinggi, sehingga banyak generasi muda dari berbagai penjuru Indonesia yang yang mendatangi kota ini untuk menempuh pendidikan lanjut. Karena penduduk meningkat, kebutuhan mutlak yaitu kebutuhan akan pangan juga meningkat dan membuat peluang bisnis kuliner menjadi semakin maju dan membuat tempat makan banyak ditemui di mana-mana. Dikarenakan terlalu banyaknya bisnis kuliner, muncullah permasalahan kebingungan anak muda dalam menentukan tempat makan. Untuk mengatasi permasalahan kebingungan tersebut, ditawarkan sebuah solusi “food court” yang dapat menjadi tempat yang langsung terpikirkan oleh anak muda saat hendak makan karena terdapat semua jenis makanan dan tidak harus berdiskusi terlebih dahulu.

Daerah Seturan dipilih sebagai lokasi tapak bangunan dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah kampus, sehingga target pengunjung anak muda dapat lebih mudah ditarik. Untuk merespon konteks tapak yang beriklim tropis dan memiliki lahan terbatas, diangkat suatu penndekatan yaitu effective green building yang memaksimalkan efisiensi penggunaan lahan dan energi. Selain itu, pendekatan ini juga dapat mengatasi permasalahan lingkungan akan semakin berkurangnya energi tak terbarukan dan limbah yang dihasilkan oleh bangunan. 

Untuk menarik anak muda, bangunan ini diletakkan beberapa daya tarik yang membuat pengunjung dapat berkumpul dan nongkrong serta mengeksplor bangunan ini. Terdapat area rekreasi yang dapat digunakan sebagai hiburan pengunjung sekaligus penghasil sumber energi operasional bangunan. Jadi, bangunan food court ini bukan hanya digunakan sebagai tempat makan, tetapi juga dapat menjadi space yang nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman, dapat menarik pengunjung lewat fasilitas yang diberikan, sekaligus memanfaatkan fasilitas dan menerapkan desain bangunan hijau untuk operasional bangunan tersebut.

The city of Yogyakarta has many universities, so many young people from all over Indonesia come to this city to pursue further education. As the population increases, the absolute need for food also increases and makes culinary business opportunities become more advanced and makes places to eat everywhere. Due to too many culinary businesses, the problem of confusion arises for young people in determining where to eat. To solve the problem of confusion, a “food court” solution is offered which can be a place that young people immediately think of when they want to eat because there are all types of food and do not have to discuss first.

The Seturan area was chosen as the location of the building site because the area is a campus area, so that the target audience of young people can be more easily attracted. To respond to the context of the site which has a tropical climate and has limited land, an approach is adopted, namely effective green building which maximizes the efficiency of land and energy use. In addition, this approach can also address environmental issues of diminishing non-renewable energy and waste generated by buildings.

To attract young people, this building is placed several attractions that allow visitors to gather and hang out and explore this building. There is a recreation area that can be used as visitor entertainment as well as a generator of building operational energy sources. So, this food court building is not only used as a place to eat, but can also be a comfortable space to gather with friends, can attract visitors through the facilities provided, while utilizing facilities and applying green building design to the operation of the building.

Kata Kunci : food court, anak muda, efisiensi, bangunan hijau

  1. S1-2025-482792-abstract.pdf  
  2. S1-2025-482792-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-482792-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-482792-title.pdf