Laporkan Masalah

Kinerja fluidisasi pada material pasir dan pasir berlempung

JANSEN, Tommy, Prof.Ir. H. Nur Yuwono, Dip.HE.,Ph.D

2004 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Sedimen yang menumpuk di muara sungai ataupun alur pelayaran dapat menyebabkan masalah pendangkalan yang cukup serius. Keberadaan sedimen dasar, arus dan hidrodinamika laut mempengaruhi proses dan pola sedimentasi di muara sungai dan alur pelayaran. Usaha stabilisasi yang biasa dilakukan adalah dengan pengerukan atau membuat bangunan sipil yang membutuhkan biaya yang relatif mahal. Metode fluidisasi merupakan alternatif dalam mengatasi masalah pendangkalan di muara sungai dan alur pelayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik fluidisasi pada sedimen pasir dan pasir berlempung melalui parameter diameter dan jarak lubang (df dan a), model semprotan dan koefisien fluidisasi (F). Pengujian ini menggunakan model semprotan dengan lubang perforasi di samping kanan kiri pipa dengan kombinasi df 3, 4 dan 5 mm serta a 4, 5, dan 6 cm dan model semprotan keliling (berputar) dengan jarak kelompok lubang perforasi 15, 20 dan 25 cm dengan df 2 mm. Ketebalan sedimen yang diteliti untuk pasir masing-masing 5, 10, 20 dan 30 cm sedangkan untuk pasir berlempung 5,10 dan 15 cm. Dari pembahasan yang didapat diketahui bahwa dengan karakteristik pasir berlempung yang diteliti (d50=0,06-0,16mm;Gs=2,623-2,906gr/cm3;c=0,02- 0,05kg/cm2) masih dapat terjadi fluidisasi penuh tetapi memerlukan tinggi tekanan 5 kali lebih besar dibandingkan pasir dengan df dan a serta ketebalan sedimen yang sama. Perilaku fluidisasi pada model semprotan dengan lubang perforasi di samping kanan kiri pipa masih lebih baik dibandingkan model semprotan lainnya.

Accumulation of sediment on river estuary or navigation channel cause serious superficial problem. The existence of bed sediment, water current and marine hydrodynamic influence the process and sedimentation pattern on river estuarry and navigation channel. The effort stabilization river estuary are for example dredging or constructing civil structure that repair relatively expensive. Fluidization method is an alternative for overcoming the problem on river estuarry and navigation channel. The goal of this research is to identify the difference of fluidization characteristic on sand or sandyclay sediment on some parameter such as diameter (df), perforation distance (a), model of fluidizer pipe, and fluidization coefficient (F). Physical model test use a fluidizer pipe with perforation holes positioned at right and left of pipe.The hole diameter df are 3, 4, 5 mm with perforation distance are 4, 5, 6 cm also model of fluidizer pipe with hole around group 15, 20, 25 cm with df 2 mm. The sediment thickness of sand employed into model are 5, 10, 20 and 30 cm and sandyclay 5, 10, and 15 cm. The research concluded that the sandyclay sediment used (d50=0,06- 0,16mm;Gs=2,623-2,906gr/cm3;c=0,02-0,05kg/cm2) can be fluidized but need height pressure 5 times than sand material of the same df, a and db. Fluidization performance with hole positioned at right and left of pipes are better when compared with other hole layout.

Kata Kunci : Hidrodinamika Laut,Sedimentasi,Fluidisasi, fluidization, sand, sandyclay,sediment.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.