Laporkan Masalah

Perbandingan efektivitas antara Syntocinon dengan Oxytocin S terhadap stimulasi pada inersia uteri

SAMUDRASONO, Hendra, Dra. Zullies Ikawati, Ph.D.,Apt

2004 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Induksi/stimulasi persalinan dengan Oksitosin sintetik umumnya digunakan untuk pasien dengan indikasi inersia uteri, yang merupakan salah satu kelainan His yang menyebabkan persalinan menjadi sulit (Distosia). His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan. Dokter spesialis Obstetri & Ginekologi dan Bidan dalam menggunakan oksitosin di RSU Dr. Sayidiman Magetan, lebih senang menggunakan Syntocinon® (paten) daripada Oxytocin S® (generik), karena menurut pengalaman mereka Syntocinon® lebih cepat efeknya. Hal ini menarik untuk diteliti, apakah ada perbedaan efektivitas antara Syntocinon® dengan Oxytocin S® terhadap stimulasi persalinan pada inersia uteri. Penelitian ini bersifat eksperimental sederhana secara prospektif, dengan melihat Syntocinon® sebagai kelompok kontrol positif dan Oxytocin S® sebagai kelompok perlakuan, dengan masing-masing sampel sejumlah 10 pasien dengan diagnosis inersia uteri. Kriteria inklusi adalah umur ibu 20 – 35 tahun, umur kehamilan aterm (38-42 minggu), Skor Bishop : 4 atau lebih, janin harus berada dalam letak kepala dan interval persalinan kurang dari 7 tahun. Kriteria eksklusi adalah disproporsi sefalopelviks, infeksi intrauterine, fetal distress, kehamilan kembar dan letak bayi tidak normal. Variabel yang dibandingkan adalah lama pemberian (jam) dan jumlah tetesan total infus. Pemberian baik Syntocinon® atau Oxytocin S® dilakukan secara acak. Data yang telah ditabulasi dilakukan analisis dengan uji beda rata-rata (mean) dan uji t test dengan taraf kepercayaan 95% untuk lama pemberian dan jumlah tetesan total infus antara Syntocinon® dengan Oxytocin S®. Hasil penelitian yang diperoleh mulai tanggal 26 Juli 2003 sampai dengan 24 April 2004 menunjukkan bahwa secara statistik, bahwa baik lama pemberian maupun jumlah tetesan total infus antara Syntocinon® dengan Oxytocin S® tidak berbeda secara bermakna, namun demikian secara klinik lama pemberian Oxytocin S® (6,77 jam) 2,15 jam lebih lama daripada Syntocinon® (4,62 jam), begitu juga pada jumlah tetesan total rata-rata (mean) Oxytocin S® (14.086 tetes) lebih banyak 5.166 tetes daripada Syntocinon® (8.920 tetes).

Stimulation of labor with synthetic oxytocin is generally done for patient with inertia uteri, one of the abnormalities causing difficulty in labor (dystosia). Abnormal His, both in strength and quality, results in barricade in normal labor. In RSU Dr. Sayidiman Magetan, obstetric-gynecologist and midwives preferred to use Syntocinon® (trade name) rather than Oxytocin S® (generic name). According to their experiences, the onset of Syntocinon® and Oxytocin S® to stimulate labor in inertia uteri patient. This research is prospective, randomized, and controlled study. This study compared two groups, i.e. Syntocinon® as the positive control group and Oxytocin S® as the treatment group. Each group involved 10 patient diagnosed as inertia uteri. Inclusions criteria were 20 – 35 years old mothers, aterm age of pregnancy (38 – 42 weeks), Bishop Score of 4 or more, normal head presentation, and labor interval less than 7 years. Exclusion criteria were cephalopelvics disproportion, intrauterine infection, fetal distress, and twins pregnancy. Independent variables measured were duration (hours) and amount of infusion (drops). Data were analized statistically using student t test with level of confidence of 95%. Study that was conducted on July 2003 to April 2004 showed that there was no significant difference statistically on the mean of duration of infusion between Syntocinon® (4.62 hours) and Oxytocin S® (6.77 hours). There was also no significant difference statistically on the amount of infusion drops between Syntocinon® (8920 drops) and Oxytocin S® (14086 drops). However, these differences may be significant clinically as it may influence patient’s convenience. The result of this study may give additional information for clinician when considering the usage of agents for stimulation of labor.

Kata Kunci : Inersia Uteri,Stimulasi Persalinan,Oksitosin Sintetik, inertia uteri, Syntocinon®, Oxytocin S®, effectiveness


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.