Hubungan Diameter Sagital Abdomen dan Sedentary Lifestyle dengan Siklus Menstruasi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
Rika Dwi Rahmawati, Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D; Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes.
2025 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Gangguan siklus menstruasi umum dialami oleh wanita usia reproduksi, termasuk mahasiswa. Ketidakteraturan siklus menstruasi yang tidak ditangani segera dan secara benar dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi serta kualitas hidup wanita dalam jangka panjang. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan siklus menstruasi untuk mendukung upaya promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan reproduksi, khususnya terkait keteraturan siklus menstruasi.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diameter sagital abdomen dan sedentary lifestyle dengan siklus menstruasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah 110 mahasiswa di Universitas Gadjah Mada yang diperoleh dari purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada pada bulan September-Desember 2024 secara luring di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank dengan aplikasi statistik SPSS untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan nilai signifikansi p?0,05.
Hasil Penelitian: Sebagian besar subjek memiliki siklus menstruasi normal dengan rata-rata panjang siklus menstruasi 27,16 hari, durasi menstruasi 6,49 hari, dan frekuensi mengganti pembalut sebanyak 3,51 kali sehari. Mayoritas subjek memiliki diameter sagital abdomen yang normal dengan rata-rata 17,66 cm dan memiliki tingkat sedentary lifestyle yang tinggi dengan rata-rata waktu 11,6 jam/hari. Terdapat hubungan antara antara diameter sagital abdomen dengan siklus menstruasi pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada (p=0,003). Sedangkan sedentary lifestyle tidak menunjukkan hubungan dengan siklus menstruasi pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara diameter sagital abdomen dengan siklus menstruasi pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada, semakin tinggi diameter sagital abdomen maka siklus menstruasi cenderung semakin tidak teratur. Tidak terdapat hubungan antara sedentary lifestyle dan siklus menstruasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Background: Menstrual cycle disorders are commonly experienced by women of reproductive age, including college students. Irregular menstrual cycles that are not properly and promptly managed may negatively affect reproductive health and women's quality of life in the long term. This study examines factors related to the menstrual cycle to support promotive and preventive efforts in maintaining reproductive health, particularly menstrual cycle regularity.
Objective: This study aims to determine the relationship between sagittal abdominal diameter and sedentary lifestyle with the menstrual cycle among college students at Universitas Gadjah Mada.
Methods: This research employed an analytical observational quantitative design with a cross-sectional approach. The subjects were 110 college students at Universitas Gadjah Mada, selected through purposive sampling. Data collection was conducted offline at the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, from September to December 2024. Data analysis included univariate and bivariate analyses. The bivariate analysis was performed using the Spearman Rank test via SPSS with a significance level of p ? 0.05.
Results: Most participants had regular (normal) menstrual cycles, with an average cycle length of 27.16 days, an average menstruation duration of 6.49 days, and an average sanitary pad change frequency of 3.51 times per day. The majority of participants had a normal sagittal abdominal diameter, with an average of 17.66 cm, and a high level of sedentary lifestyle, averaging 11.6 hours per day. A significant relationship was found between sagittal abdominal diameter and menstrual cycle among college students at Universitas Gadjah Mada (p = 0.003). However, sedentary lifestyle showed no significant relationship with the menstrual cycle.
Conclusion: There is a relationship between sagittal abdominal diameter and the menstrual cycle in college students at Universitas Gadjah Mada, the higher sagittal abdominal diameter, the more irregular the menstrual cycle tends to be. Sedentary lifestyle was not found to be associated with the menstrual cycle in this population.
Kata Kunci : diameter sagital abdomen, mahasiswa, sedentary lifestyle, siklus menstruasi