Analisis Kandungan Vitamin C Dan Flavonoid Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. Longifolia) Organik Sebagai Upaya Pangan Fungsional
Muhammad Hadi Ihsan Fatin, Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc, M.Sc, Ph.D; Dr. Fatma Zuhrotun Nisa’, S.TP., M.P
2025 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar
Belakang: Indonesia sebagai salah satu negara dengan
populasi terbesar masih mengalami masalah asupan sayur dan buah dengan kategori
kurang pada 96.7% masyarakat. Penyebab kekurangan asupan sayur meliputi
transisi diet, ketersediaan produk berkualitas, pengetahuan gizi, dan kebiasaan
makan. Kekurangan asupan sayuran meningkatkan risiko malnutrisi, defisiensi zat
gizi mikro, dan masalah kesehatan lain. Indonesia dengan keragaman dan kekayaan
sumber daya berpotensi tinggi menghasilkan produk pangan berkualitas untuk meningkatkan
ketahanan pangan lokal dengan menerapkan produksi yang lebih aman, sehat, dan
berpotensi meningkatkan kandungan gizi melalui penggunaan bahan organik secara
hidroponik. Selada romaine memiliki kandungan air, serat, vitamin, dan mineral yang tinggi
dengan kalori rendah. Produksi selada romaine secara organik dapat
menjadi solusi pengembangan pangan fungsional bagi masyarakat melalui
peningkatan kandungan komponen bioaktif yang berpotensi dapat bermanfaat bagi
kesehatan masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan vitamin C dan
flavonoid pada selada romaine organik dibandingkan dengan selada romaine
konvensional sebagai
upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui ketersediaan sayuran berkualitas
dengan sistem produksi yang aman dan efisien.
Metode
Penelitian: Penelitian dilakukan secara observasional
analitik dengan desain cross-sectional untuk memahami perbedaan dan
perbandingan kadar vitamin C dan flavonoid pada selada yang diperoleh dari
sistem produksi hidroponik organik dan konvensional. Analisis vitamin C
menggunakan metode titrasi iodometri dan flavonoid menggunakan spektrofotometri
UV-Vis reagen AlCl3.
Hasil
Penelitian: Kadar vitamin C dan flavonoid pada selada
romaine organik adalah sebesar 28.25 mg/100g dan 362.12 mgQE/g. Hasil analisis
statistik tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan kandungan gizi pada
selada romaine konvensional.
Kesimpulan: Sistem hidroponik organik pada produksi selada romaine secara statistik tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kadar vitamin C dan flavonoid meskipun terdapat kecenderungan kenaikan kedua senyawa tersebut pada selada romaine organik.
Background: Indonesia, as one of the most populous countries, still faces problems
with vegetable and fruit intake, with 96.7% of the population classified as
having insufficient intake caused by dietary transitions, availability of
quality products, nutritional knowledge, and eating habits. Inadequate
vegetable intake increases the risk of malnutrition, micronutrient
deficiencies, and other health issues. The biodiversity and abundance of natural
resources in Indonesia has the potential to produce high-quality products to
enhance local food security through adopting safer, healthier, and increasing
nutrient content through organic hydroponic system. Romaine lettuce high in
water, fiber, vitamin, and mineral content with low calories. The organic
romaine lettuce has the potential to contribute to development of functional
foods by increasing the content of bioactive components that have benefit to public
health.
Objective: Study conducted to analyze the vitamin C and flavonoid content in
organic romaine lettuce compared to conventional romaine lettuce. This analysis
will contribute to an improvement in public health through the availability of
high-quality vegetables produced using a safe and efficient production system.
Methods: This observational analytical with cross-sectional study to understand
the differences in vitamin C and flavonoid levels in lettuce obtained from
organic and conventional hydroponic production systems. The analysis of vitamin
C was performed using the iodometric titration method, whereas flavonoid
analysis was performed using UV-Vis spectrophotometry with AlCl3
reagent.
Results: The vitamin C and flavonoid content in organic romaine lettuce is 28.25
mg/100g and 362.12 mgQE/g, respectively. Statistical analysis revealed no
significant differences in nutritional content compared to conventional romaine
lettuce.
Conclusion: The application of organic hydroponic systems in romaine lettuce production did not result in a statistically significant impact on the levels of vitamin C and flavonoids. However, a tendency for an increase in vitamin C and flavonoid content was observed in organic romaine lettuce.
Kata Kunci : Vitamin C, Flavonoid, Selada romaine, Sistem produksi hidroponik organik