Laporkan Masalah

Menilik Keberdayaan Perempuan dalam Pariwisata di Kampung Batik Giriloyo

MYTA FUJI LESTARI, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.

2025 | Skripsi | PARIWISATA

Partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Kampung Batik Giriloyo, sebagai desa wisata berbasis budaya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan keterlibatan aktif perempuan dalam kegiatan membatik dan pengelolaan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberdayaan perempuan di Kampung Batik Giriloyo berdasarkan teori Scheyvens (1999), yang meliputi empat dimensi: ekonomi, psikologis, sosial, dan politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 102 responden perempuan perajin batik yang tergabung dalam 12 kelompok. Analisis dilakukan dengan menghitung rata-rata skor dari setiap dimensi berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di Kampung Batik Giriloyo memiliki tingkat keberdayaan yang tinggi pada dimensi ekonomi(3,18), psikologis (3,18), dimensi sosial (3,15) dan politik (3,11). Sementara itu, berdasarkan karakteristik menunjukkan bahwa meskipun tingkat keberdayaan tinggi secara keseluruhan, terdapat variasi antar kelompok usia, tingkat pendidikan, dan keterlibatan, yang memengaruhi nuansa keberdayaan masing-masing dimensi.

Women's participation in the tourism sector plays a strategic role in supporting sustainable development. Kampung Batik Giriloyo, as a culture-based tourism village in Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, demonstrates active involvement of women in batik making and tourism management activities. This research aims to determine the level of women's empowerment in Kampung Batik Giriloyo based on Scheyvens' (1999) theory, which includes four dimensions: economic, psychological, social, and political. This study used a quantitative descriptive approach. Data were collected through questionnaires administered to 102 female batik artisan respondents organized into 12 groups. Analysis was performed by calculating the average score of each dimension based on a Likert scale. The results indicate that women in Kampung Batik Giriloyo have a high level of empowerment in the economic (3.18), psychological (3.18), social (3.15), and political (3.11) dimensions. Meanwhile, based on characteristics, it is shown that although the overall level of empowerment is high, there are variations among age groups, education levels, and duration of involvement, which influence the nuances of empowerment within each dimension.

Kata Kunci : Kata Kunci: Keberdayaan perempuan, pariwisata, Kampung Batik Giriloyo, Scheyvens.

  1. S1-2025-463047-abstract.pdf  
  2. S1-2025-463047-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-463047-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-463047-title.pdf