Pemanfaatan Lahan Bekas TPA: Memorial Tragedi Leuwigajah dan Edukasi Sampah dengan Pendekatan Arsitektur Naratif
Balqiis Ayu Pertiwi, Nur Zahrotunnisa Zagi, S.T., M.T.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan pola konsumsi masyarakat juga semakin meningkat. Hal tersebut menjadi isu global, termasuk Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang tidak diimbangi dengan adanya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik menyebabkan penumpukan sampah berlebih di TPA, terutama di kota-kota besar. Penumpukan sampah berlebih di TPA ini telah menyebabkan banyak TPA di Indonesia akhirnya tutup dan menjadi terbengkalai, salah satunya TPA Leuwigajah.
Penumpukan sampah berlebih di TPA Leuwigajah ini tidak hanya merugikan lingkungan namun juga membawa dampak tragis bagi masyarakat. Penumpukan berlebih tersebut telah menyebabkan terjadinya tragedi ledakan dan longsornya gunungan sampah yang menewaskan 157 orang di TPA Leuwigajah dan menyisakan ratusan lainnya dalam status hilang pada tahun 2005. Meski tragedi tersebut menjadi salah satu bencana kemanusiaan terbesar akibat sampah, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik masih sangat minim. Masyarakat juga perlahan mulai melupakan tragedi kemanusiaan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana pengingat, penghormatan, dan edukasi bagi masyarakat yang berupa memorial tragedi Leuwigajah dan edukasi sampah untuk dapat mencegah hal yang sama terulang kembali di masa depan.
The continuous increase in population has led to an increase in people's consumption patterns. This has become a global issue, including Indonesia. The increase in population and consumption patterns that are not matched by public awareness about good waste management has led to the accumulation of excess waste in landfills, especially in big cities. The accumulation of excess waste in this landfill has caused many landfills in Indonesia to eventually close and become abandoned, one of which is the Leuwigajah landfill.
The accumulation of excess waste in Leuwigajah landfill is not only detrimental to the environment but also has a tragic impact on society. The overfilling has led to the tragedy of the explosion and landslide of a mountain of garbage that killed 157 people at Leuwigajah landfill and left hundreds more missing in 2005. Despite this tragedy being one of the biggest humanitarian disasters caused by waste, public awareness of the importance of good waste management is still very minimal. People are also slowly starting to forget the human tragedy. Therefore, there is a need for a means of remembrance, respect, and education for the community in the form of a memorial to the Leuwigajah tragedy and waste education to be able to prevent the same thing from happening again in the future.
Kata Kunci : TPA Leuwigajah, tragedi, edukasi, pengelolaan sampah, memorial