Ragam Bahasa Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: Kajian Sosiolinguistik
Ria Yuliati, Prof. Dr. Sajarwa, M.Hum.; Dr. Daru Winarti, M.Hum.
2025 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora
Abdi dalem merupakan orang yang mengabdikan diri kepada raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang mempunyai bahasa komunikasi yang khas dan unik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis ragam bahasa yang digunakan abdi dalem di lingkungan kêdhaton atau inti dalam Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, menganalisis penggunaan ragam bahasa, dan merumuskan faktor yang memengaruhi penggunaan ragam bahasa tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian sosiolinguistik dengan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian adalah ragam bahasa abdi dalem di kêdhaton baik tulis maupun lisan. Teknik pengumpulan data yaitu identifikasi tempat dan sampel penelitian, studi pustaka, pengumpulan data ragam bahasa tulis, pengumpulan data ragam bahasa lisan, pengambilan data audio-visual dengan teknik rekam, wawancara. Teknik analisis data meliputi mendeskripsikan abdi dalem, mendeskripsikan ragam bahasa abdi dalem, menganalisis penggunaan ragam bahasa abdi dalem, interpretasi data faktor yang memengaruhi penggunaan ragam bahasa abdi dalem.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ragam bahasa yang digunakan abdi dalem di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berdasarkan media dan suasananya yaitu 1) bahasa tulis resmi meliputi bahasa Jawa variasi Bagongan, bahasa Indonesia; 2) bahasa lisan resmi meliputi bahasa Jawa variasi Bagongan, bahasa Indonesia; 3) bahasa lisan sehari-hari meliputi bahasa Jawa variasi Bagongan, bahasa Jawa Baru, campuran dengan bahasa Indonesia. Bahasa Jawa variasi Bagongan ditandai dengan penggunaan satu atau lebih dari 11 kosakata Bagongan yang diperkirakan berasal dari bahasa Jawa Kuna yang tidak terdapat tingkatan bahasa, sebagai salah satu identitas kerajaan serta sebagai bahasa kesetaraan untuk memperkuat persatuan istana. Analisis penggunaan ragam bahasa abdi dalem terdiri atas analisis alih kode, campur kode, ketepatan penggunaan ragam bahasa, dan fenomena dinamika perkembangan penggunaan ragam bahasa abdi dalem. Dinamika penggunaan bahasa Jawa variasi Bagongan karena pengaruh atau interferensi bahasa dari luar istana yaitu 1) penggunaan kosakata Jawa Baru yang seharusnya kosakata Bagongan, 2) penggunaan kosakata ngoko yang seharusnya krama, 3) penggunaan imbuhan krama atau madya yang seharusnya imbuhan ngoko, 4) ejaan penulisan bahasa Jawa. Faktor yang memengaruhi penggunaan ragam bahasa abdi dalem yaitu 1) tempat tuturan yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2) suasana tuturan, 3) kemampuan penutur, 4) kebiasaan penutur, 5) tujuan/target tuturan, 6) mitra tutur, dan lainnya.
Abdi dalem are people who serve themselves to the king of the Ngayogyakarta Hadiningrat Palace who has a distinctive and unique communication language. This research aims to describe the types of language varieties used by abdi dalem in the kêdhaton or inner core of Ngayogyakarta Hadiningrat Palace, analyze the use of the language various, and formulate factors that influence the use of the abdi dalem language varieties.
This research is a sociolinguistic research with descriptive qualitative method. The research data are the language variety of abdi dalem, both written and spoken. The data collection techniques include identification of research places and samples, literature study, collection of written language variety data, collection of spoken data, audio-visual data collection with recording techniques, interviews. The data analysis techniques include describing abdi dalem, describing abdi dalem's variety of language, analyzing the linguistic of abdi dalem language variety, interpreting of factors that influence the use of the abdi dalem language varieties.
The results of the study that the variety of language used by abdi dalem at Ngayogyakarta Hadiningrat Palace based on the media and situation, namely 1) official written language includes Javanese of Bagongan variety, Indonesian; 2) official spoken language includes Javanese of Bagongan variety, Indonsian; 3) daily spoken language includes Javanese of Bagongan variety, New Javanese, mixed with Indonesian. The Javanese of Bagongan variety is characterized by the use of one or more of the 11 Bagongan vocabularies thought to originate from Old Javanese, which does not have language levels as one of the royal identities and as a language of equality to strengthen the unity of the palace. Analysis of the use of abdi dalem language varieties consists of code switching analysis, code mixing, the accuracy of the use of language varieties, and the phenomenon of the dynamics of the use abdi dalem language varieties. The dynamics in the use of Javanese of Bagongan variety due to the influence or interference of languages ??from outside the palace, namely 1) the use of New Javanese vocabulary which should be Bagongan vocabulary, 2) the use of ngoko vocabulary which should be krama, 3) the use of the krama or madya affix which should be ngoko affix, 4) Javanese writing spelling. Factors that influence the use of abdi dalem language varieties are: 1) the place of speech, namely the Ngayogyakarta Hadiningrat Palace, 2) speech atmospher, 3) speaker abilities, 4) speaker habits, 5) speech objectives/targets, 6) conversation partners, and others.
Kata Kunci : ragam bahasa, abdi dalem, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat