Mendorong Policy Learning Pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Banda Neira
Daffa Naufal Nurrahmad, Hasrul Hanif, S.I.P., M.A., Ph.D
2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Selama ini praktik lazim penilaian atas implementasi kebijakan publik lebih banyak menitikberatkan pada proses evaluasi formal –kesesuaian antara input dan ouput- daripada mempraktikkan policy learning. Oleh karena itu, dengan mengkaji upaya untuk mendorong policy learning pada kebijakan KSPN di Banda Neira, Maluku, yang difasilitasi oleh KKN Tematik-Kolaboratif UGM, tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan praktik policy learning yang berlangsung. Policy learning dalam siklus kebijakan publik dipahami sebagai proses saling belajar yang tidak hanya ditujukan kepada masyarakat sebagai beneficiaries, tetapi juga untuk menguji government learning capacity. Policy learning berfungsi sebagai kacamata untuk melihat siklus kebijakan publik secara komprehensif supaya sebuah kebijakan tidak hanya dievaluasi berdasarkan output dan outcome saja. Dengan menggunakan metode studi kasus, data riset dikumpulkan melalui wawancara, Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan studi pustaka. Temuan riset mengkonfirmasi bahwa kecenderungan penilaian implementasi kebijakan KSPN lebih berfokus pada keselarasan input dan output serta tertib administratif. Kendati demikian, upaya untuk mendorong policy learning telah membuka pandangan baru menuju reformulasi kebijakan yang lebih tanggap masalah. Akan tetapi, inisiasi policy learning tersebut harus berhadapan dengan limitasi, seperti jangka waktu yang terlalu pendek untuk mendorong munculnya critical juncture. Singkat kata, upaya untuk mendorong policy learning pada kebijakan KSPN di Banda Neira yang berorientasi pada masalah (problem-oriented) dan tindakan (action-oriented) membuka peluang baru bagi reformulasi kebijakan meskipun membutuhkan usaha yang lebih berkesinambungan.
The assessment of public policy implementation has typically emphasized formal evaluation-specifically, the alignment between input and output-rather than fostering policy learning. This study analyzes policy learning processes, facilitated by UGM’s KKN Tematik-Kolaboratif within the context of the KSPN policy in Banda Neira, Maluku. Policy learning in the public policy cycle is understood as a reciprocal learning process that is not only aimed at the community as beneficiaries, but also to test the government's learning capacity. Policy learning becomes a lens to see the public policy cycle comprehensively so that a policy is not only evaluated based on outputs and outcomes. Using a case study approach, data were gathered through interviews, focus group discussions, observation, and literature review. The findings indicate that evaluations of KSPN policy implementation still largely concentrate on matching inputs to outputs and maintaining administrative compliance. Nonetheless, initiatives to advance policy learning have begun to introduce new perspectives that support more responsive and adaptive policy reformulation. However, the process of initiating policy learning faces challenges, such as limited timeframes that constrain the development of critical turning points. In summary, while efforts to promote problem- and action-oriented policy learning in the KSPN context in Banda Neira open avenues for policy reformulation, achieving meaningful change will require ongoing, sustained commitment.
Kata Kunci : Policy Learning, Kawasan Strategis Nasional, Sektor Pariwisata