Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Besi, dan Asupan Folat dengan Anemia pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSUP Dr Sardjito
Lintang Kirana Ratri, Aviria Ermamilia, S.Gz., Dietisien., M.Gizi; Riani Witaningrum, S.Gz., M.Sc., Dietisien
2025 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar Belakang: Prevalensi kanker tertinggi di Indonesia berada di provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Anemia merupakan abnormalitas hematologi yang
umum terjadi pada pasien kanker. Malnutrisi dan defisiensi mikronutrien seperti
zat besi dan folat dapat menyebabkan terjadinya anemia pada pasien kanker.
Namun, masih terdapat inkonsistensi mengenai hubungan status gizi, asupan zat
besi, dan asupan folat dengan anemia pada pasien kanker.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
sectional. Subjek penelitian ini adalah 54 pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di RSUP Dr Sardjito yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Data status gizi didapatkan menggunakan kriteria GLIM (Global Leadership
Initiative on Malnutrition), sedangkan asupan zat besi dan folat dikumpulkan
menggunakan metode SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency
Questionnaire). Data dianalisis menggunakan Spearman Rank Correlation Test,
Fisher-Freeman-Halton Exact Test dengan Monte Carlo, dan Uji Regresi Logistik
Ordinal.
Hasil: Terdapat 53,7% subjek penelitian mengalami malnutrisi. Asupan zat besi
dan folat subjek penelitian masuk dalam kategori kurang, namun subjek
penelitian dengan status gizi normal memiliki asupan lebih tinggi daripada subjek
penelitian malnutrisi. Sebagian besar subjek penelitian mengalami anemia ringan
(66,7%) dan menderita kanker <1>p>0,05) antara status gizi, asupan zat besi, dan
asupan folat dengan anemia. Jenis kanker berpotensi memengaruhi hubungan
antara status gizi, asupan zat besi, dan asupan folat dengan anemia. Penderita
kanker gastrointestinal cenderung memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami
anemia.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi, asupan zat besi, dan
asupan folat dengan anemia pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
RSUP Dr Sardjito.
Introduction: The highest prevalence of cancer in Indonesia is in the province of
Yogyakarta Special Region. Anemia is a hematological disorder that is often
found in cancer patients. Malnutrition and micronutrient deficiencies such as iron
and folate can cause anemia in cancer patients. However, there are still
inconsistencies regarding the relationship between nutritional status, iron intake,
and folate intake with anemia in cancer patients.
Methods: This study was an observational study with a cross-sectional design.
The subjects were 54 cancer patients undergoing chemotherapy at RSUP Dr
Sardjito who met the inclusion and exclusion criteria. Nutritional status data were
obtained using GLIM (Global Leadership Initiative on Malnutrition) criteria, while
iron and folate intake were obtained using the SQ-FFQ (Semi Quantitative Food
Frequency Questionnaire) method. Data were analyzed using Spearman Rank
Correlation Test, Fisher-Freeman-Halton Exact Test with Monte Carlo, and
Ordinal Logistic Regression Test.
Results: There were 53,7% of research subjects who were malnourished. The
iron and folate intake of the study subjects was in the deficient category, but the
study subjects with normal nutritional status had a higher intake than the
malnourished study subjects. Most of the study subjects had mild anemia
(66,7%) and had cancer <1>0.05) between nutritional status, iron intake, and folate intake with
anemia. The type of cancer could potentially affect the relationship between
nutritional status, iron intake, and folate intake with anemia. Patients with
gastrointestinal cancer tend to have a lower likelihood of anemia.
Conclusion: There is no relationship between nutritional status, iron intake, and
folate intake with anemia in cancer patients undergoing chemotherapy at RSUP
Dr Sardjito.
Kata Kunci : Status Gizi, Asupan Zat Besi, Asupan Folat, Anemia, Kanker, Kemoterapi