Pengaruh gaya pengempaan terhadap kuat lentur balok laminasi vertikal bambu petung
MASRIZAL, Ir. H. Morisco, Ph.D
2004 | Tesis | S2 Teknik SipilPemakaian kayu dalam bidang ketekniksipilan terus mengalami peningkatan. Kebutuhan ini tidak diikuti dengan ketersedian kayu dalam hal kualitas dan diameter yang besar. Salah satu bahan konstruksi yang belum dioptimalkan pemakaiannya adalah bambu. Hasil penelitian telah menunjukkan bambu memiliki kuat tarik yang cukup tinggi dibandingkan dengan material lainnya. Kelemahan bambu selama ini yang menjadi kendala harus dikurangi agar kekuatan bambu untuk konstruksi bisa meningkat yaitu dengan cara teknik laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya pengempaan terhadap kuat lentur balok laminasi vertikal bambu Petung (Dendrocalamus sp). Dalam penelitian ini dibuat balok laminasi vertikal dari bambu Petung berukuran, lebar balok 60 mm, tinggi balok 120 mm, panjang balok 3100 mm, panjang bentangan 2700 mm dan tebal laminasi 6 mm. Jumlah keseluruhan Balok uji laminasi vertikal adalah 12 balok, dibuat empat variasi gaya pengempaan yaitu 0,5 MPa, 1 MPa, 1,5 MPa dan 2 MPa. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sifak fisik dan mekanika serta kuat rekat bambu Petung menggunakan standar pengujian ISO 3129-1975. Jenis perekat yang digunakan Urea Formaldehyde dengan pengempaan dingin selama lebih dari 5 jam. Konfigurasi pengujian adalah four-point bending dengan beban statik pada jarak sepertiga bentangan. Hasil pengujian sifat fisika bambu petung menunjukkan nilai kadar air 12,63% dan nilai kerapatan 0,653 t/m3 dengan klasifikasi kelas kuat acuan E11- E12 (SNI-03-1726-2002). Hasil pengujian sifat mekanika untuk kuat tekan sejajar serat, kuat tekan tegak lurus serat, kuat geser sejajar serat, kuat tarik sejajar serat, MOR dan MOE berturut-turut 52,47 MPa, 52,05 MPa, 7,77 MPa, 402,18 MPa, 131,29 MPa dan 13528,45 MPa. Jumlah perekat terlabur adalah 50#MDGL dengan kuat geser optimal laminasi 9,123 MPa. Hasil pengujian balok bambu laminasi vertikal didapat MOR untuk setiap tingkat pengempaan berturut-turut sebesar 70,11 MPa, 83,50 MPa, 95,70 MPa, and 80,24 MPa. Kuat lentur balok mengalami peningkatan senilai 31,32% seiring dengan peningkatan pengempaan dan didapatkan pengempaan maksimum berkisar antara 1,3 MPa sampai 1,6 MPa. Selama pengujian, seluruh balok laminasi mengalami kerusakan lentur.
The using of wood in civil engineering is growing faster. But it’s not followed by wood supplies on good quality and large diameter. In other hand, bamboo, one of the construction materials has not been optimalized. The research has showed that bamboo has tensile strength higher than another materials. The weakness of bamboo for ages having become the obstacles must be decreased in order that the strength of bamboo for construction can increase by applicating the glued-laminated bamboo alternative. Aim of this this research to know the influences of pressure force to the bending strength in vertical glued-laminated beam of bamboo Petung (Dedrocalamus sp). This research the glued-laminated beam of bamboo Petung had made in the dimension, 60 mm in width, 120 mm in height, 3100 mm in length, 2700 mm in span and 60 mm in laminations thick. The numbers of vertical laminated tested beam was 12 beams, it’s divided to be 4 variations of pressure was 0.5 MPa, 1 MPa, 1.5 MPa and 2 MPa. The preliminary test was applicated to know physical and mechanical properties and also the glued strength of bamboo Petung that followed standart test method the ISO 3129-1975. The glue used the urea formaldehyde with a cold pressure for more than five hours. The test configuration was four point bending with static load of one-third span. The test result of physical properties of bamboo Petung had shown the value of moisture content 12.63% and the value of density was 0.653 t/m3 with it’s classified as reference strength class E11-E12 (SNI-03-1726-2002). The result of mechanical properties test had shown that the compression strength parallel to the grain, the compression strength perpendicular to the grain , the tensile strength, the shear strength, MOR and MOE was 52.47 MPa, 52.05 MPa, 7.77 MPa, 402.18 MPa, 131.29 MPa and 13528.45 MPa. Glue spread was 50#MDGL with laminated shear strength was 9.123 MPa. The average MOR laminated beam for each step of pressure was 70.11 MPa, 83.50 MPa, 95.70 MPa, and 80.24 MPa. The bending strength in vertical glued-laminated beam was increased on 31.32% as suitable as the pressure is it’s found the maximal pressure about 1.3 MPa until 1.6 MPa. During testing, all laminated beams showed bending failures.
Kata Kunci : Struktur Bangunan,Balok Laminasi,Gaya Pengempaan,Kuat Lentur, Laminated beam, pressure force, bending strength and bamboo Petung (Dendrocalamus sp)