KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI LAKU BUDAYA: Gandeng-Gendong, Terpeleset di Panggung Depan
NURUL RAHAYU, Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A.
2025 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Penelitian ini berangkat dari kegelisahan terhadap hadirnya kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta yang meniru gelagat masyarakat Yogyakarta yakni Gandeng-Gendong tanpa benar-benar memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dalam penelitian ini penulis menyusuri sejauh mana kebijakan bisa mengikuti tabiat Gandeng-Gendong sebagai logika sosial. Penelitian ini menemukan simbol-simbol budaya dikedepankan untuk membangun kesan berbagai kepentingan di panggung performa, sehingga kurang menyentuh nilai-nilai budaya seperti olah rasa, kepercayaan dan resiprokalitas di panggung belakang. Kasus Gandeng-Gendong sebagai kebijakan mengkopi budaya mempertegas kesenjagan retorika dan realita. Penulis menemukan pemerintah gagal menghidupkan nilai-nilai budaya yang sejati, ditunjukkan dengan replikasi secara dangkal dengan menampilkan kekuasaan dominan pemerintah.
This research departs from the unease of the presence of the Yogyakarta City Government's policy that imitates the behavior of the people of Yogyakarta, namely Gandeng-Gendong, without really understanding the values contained therein. In this research, the author explores the extent to which policies can follow the behavior of Gandeng-Gendong as social logic. This research found that cultural symbols are put forward to build the impression of various interests on the performance stage, so that it does not touch cultural values such as deep feelungs, trust, and reciprocity on the back stage. The case of Gandeng-Gendong as a cultural copying policy, emphasizes the gap between rhetoric and reality. The author finds that the government has failed to bring true cultural values to life, as shown by the superficial replication of the government's dominant power.
Kata Kunci : pertunjukan kesan, desain kebijakan, kecerdasan ekosistem