Konstruksi Identitas Virtual pada Akun Instagram dengan Feed Kosong di Kalangan Mahasiswa Program Sarjana Fisipol Universitas Gadjah Mada
Dian Try Wahyuni, Prof. Dr. Heru Nugroho
2025 | Skripsi | Sosiologi
Karakter Instagram yang bersifat visual tidak hanya menjadi ciri khas platform, tetapi juga membentuk perilaku arus utama yang dominan. Pengguna dituntut aktif mengunggah konten pada fitur feed sebagai bentuk partisipasi virtual. Hal ini memunculkan pandangan ideal tentang cara ber-Instagram yang "seharusnya", dan mengesampingkan praktik ber-Instagram yang lain, seperti akun feed kosong. Bentuk akun seperti ini sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian pengguna yang dipandangnya sebagai wujud kepasifan dalam ekspresi diri—presentasi identitas virtual, keanehan, dan penarikan diri dari lingkungan virtual. Penelitian ini berupaya mengungkapkan bahwa praktik ber-Instagram yang "berbeda" ini memiliki pemaknaan yang kompleks dan tidak menihilkan aspek identitas virtual di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode netnografi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi terhadap akun feed kosong beserta interaksi virtualnya, dan studi literatur. Data diperoleh dari 6 informan yang merupakan mahasiswa pemilik akun feed kosong. Peneliti mendasarkan analisis pada konsep dimensi self-disclosure Joseph A. DeVito dan teori komunikasi identitas Michael Hecht. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun feed kosong merupakan bentuk perilaku yang melawan arus utama dan mewujudkan budaya ber-Instagram alternatif. Karakter permanensi tampilan dan konsekuensi atas penilaian sosial yang didukung melalui mekanisme engagement menimbulkan perilaku tandingan ini. Namun, alih-alih memaknainya sebagai penarikan diri dari interaksi virtual, feed kosong mencerminkan pemunculan dimensi agensi melalui kebebasan pemilik akun dalam mengelola presentasi diri dan identitas virtualnya secara strategis dan terkendali. Pemilik akun membangun definisi dirinya melalui fitur-fitur lain yang lebih dikehendaki, seperti Instagram Story, Highlights, foto profil, bio Instagram, dan penggunaan fitur like, dibanding feed sebagai fitur utama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa identitas virtual yang dibangun oleh keenam informan pada konteks ini mengarah pada definisi diri sebagai mahasiswa ideal dan/atau anak muda yang aktif.
The visual aspect of Instagram is not only a characteristic of the platform, but also forms dominant mainstream behavior. Users are expected to upload some contents to the feed as virtual participation actively. This reinforces an idealized perception of how Instagram "should be" used, excluding another practice, such as empty feed accounts. These feedless accounts are often looked down upon by some users, who perceive them as a form of passivity in self-expression—and also a presentation of virtual identity, oddity, and withdrawal from the virtual environment. This study aims to reveal that "different" Instagram practices have complex meanings and do not negate the aspects of virtual identity. This study uses an ethnography method, with data collection techniques that include in-depth interviews, observation of empty feed accounts and their virtual interaction, and literature studies. Data were collected from 6 informants who were students and owned empty feed accounts. Researcher based the analysis on the concept of Joseph A. DeVito's self-disclosure dimensions and Michael Hecht's communication theory of identity (CTI). This research shows that empty feed accounts represent a counter-mainstream behavior and embody an alternative Instagram culture. The permanent character and the consequences of social judgment supported through engagement mechanisms give rise to this encounter behavior. However, rather than being a sign of withdrawal in virtual interaction, empty feeds reflect the emergence of the agency dimension through the freedom of account owner to manage their self-presentation and virtual identity strategically and in a controlled manner. Users construct their self-definition through preferred features, such as Instagram Stories, Highlights, profile picture, Instagram's bio account, and like feature, rather than the feed as a primary and central feature. This study also reveals that the virtual identities built by the six informants align with the self-definition of an ideal student or an active young person.
Kata Kunci : Identitas, Instagram, feed kosong, self-disclosure, presentasi diri