Uji Fitokimia Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas dari Ekstrak Etanol Tiga Tanaman Genus Coleus
Handerson Ben Aprilian, Dr. apt. Purwanto, M.Si.
2025 | Skripsi | FARMASI
Akumulasi radikal
bebas yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel dan memicu
berbagai kondisi patologis seperti hiperpigmentasi, penuaan dini, Parkinson,
dan kanker. Antioksidan berperan penting dalam menangkal radikal bebas dan
menghambat reaksi oksidasi. Penggunaan antioksidan sintetis berisiko memiliki
efek samping jangka panjang, sehingga antioksidan alami menjadi alternatif yang
lebih aman. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai antioksidan adalah
tanaman genus Coleus, seperti bangun-bangun, miana, dan kentang hitam, yang
telah digunakan secara empiris dalam pengobatan tradisional. Bangun-bangun
dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI dan mengatasi penuaan dini, miana
digunakan dalam tabir surya untuk mencegah noda hitam dan menghaluskan kulit,
sementara kentang hitam untuk mencerahkan kulit dan mengobati gangguan
pencernaan. Ketiga daun tanaman ini sering dimanfaatkan dengan cara direbus
atau dioleskan pada kulit, serta digunakan dalam industri kosmetik melalui
ekstraksi untuk produk seperti masker dan krim.
Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan aktivitas penangkapan radikal bebas serta kandungan
fenolik total tiga jenis tanaman dari genus Coleus tersebut. Metode
ekstraksi yang dipilih adalah maserasi dan komponen fitokimia dalam ekstrak
dideteksi dengan metode kromatografi lapis tipis. Aktivitas penangkapan radikal
bebas diuji secara spektrofotometri dengan reagen DPPH sedangkan penentuan
kandungan fenolik total menggunakan reagen Folin-Ciocaltaeu.
Hasil uji fitokimia ketiga ekstrak etanol daun Coleus menunjukkan kandungan metabolit sekunder, antara lain flavonoid dan senyawa fenolik. Kadar fenolik total dari yang tertinggi, yakni Coleus scutellarioides (L.) Benth. 143,639 µg/mL, Coleus tuberosus (Blume) Benth. 51,369 µg/mL , Coleus amboinicus Lour. 44,195 µg/mL. Sejalan dengan aktivitas penangkapan radikal bebas yang paling kuat, ditunjukkan dengan nilai IC50 yang paling kecil, yaitu Coleus scutellarioides (L.) Benth. 42,56 µg/mL, Coleus tuberosus (Blume) Benth. 53,04 µg/mL, Coleus amboinicus Lour. 63,98 µg/mL.
Excessive accumulation of free radicals can cause oxidative damage to cells and trigger various pathological conditions such as hyperpigmentation, premature aging, Parkinson's, and cancer. Antioxidants play a crucial role in counteracting free radicals and preventing oxidation reactions. The use of synthetic antioxidants carries risks of long-term side effects, making natural antioxidants a safer alternative. One of the natural ingredients with potential as antioxidants is the Coleus genus plant, such as bangun-bangun, miana, and black potato, which have been used empirically in traditional medicine. Bangun-bangun is believed to increase breast milk production and overcome premature aging, miana is used in sunscreen to prevent dark spots and smooth the skin, while black potato brightens the skin and treats indigestion. The leaves of these three plants are often utilized by boiling or applying to the skin, as well as being used in the cosmetic industry through extraction for products such as masks and creams.
This study aims to determine the free radical scavenging activity as well as the total phenolic content of three plant species from the genus Coleus. The extraction method chosen was maceration and the phytochemical components in the extracts were detected by thin layer chromatography method. Free radical scavenging activity was tested spectrophotometrically with DPPH reagent while the determination of total phenolic content used Folin-Ciocaltaeu reagent.
The results of the phytochemical test of the three ethanol extracts of Coleus leaves showed the content of secondary metabolites, including flavonoids and phenolic compounds. Total phenolic content from the highest, namely Coleus scutellarioides (L.) Benth. 143.639 µg/mL, Coleus tuberosus (Blume) Benth. 51.369 µg/mL, Coleus amboinicus Lour. 44.195 µg/mL. In line with the most powerful free radical capture activity, indicated by the smallest IC50 value, namely Coleus scutellarioides (L.) Benth. 42.56 µg/mL, Coleus tuberosus (Blume) Benth. 53.04 µg/mL, Coleus amboinicus Lour. 63.98 µg/mL.Kata Kunci : Antioksidan, Coleus, DPPH, fenolik, radikal bebas, skrining fitokimia