NOVEL QINA'UN BI LAUNI AS-SAMA'I KARYA BASIM KHANDAQJI DALAM PERSPEKTIF EVERYDAY LIFE AGNES HELLER

Alfi Nur Khoirunnisa, Prof. Dr. Aprinus Salam, M.Hum.

2025 | Tesis | S2 Sastra

    Qina'un bi Launi as-Sama'i (QBLS) karya Basim Khandaqji merupakan novel pemenang International Prize for Arabic Fiction (IPAF) pada tahun 2024. Novel tersebut mengisahkan perjalanan seorang pengungsi Palestina yang menyusup ke dalam sistem kolonial Israel dengan menyamar sebagai warga Yahudi-Israel. Melalui cerita yang sarat unsur arkeologis dan histori, novel QBLS menghadirkan pergulatan identitas, memori kolektif, dan strategi resistensi yang dijalani bangsa Palestina di bawah pendudukan Israel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konflik Israel-Palestina yang berimplikasi pada kehidupan sehari-hari para tokoh dalam novel dengan memanfaatkan teori Everyday Life Agnes Heller melalui konsep partikularitas, individualitas, dan objektivasi. Secara metodologis, penelitian ini adalah kajian analisis-eksplanatif dan kualitiatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari bangsa Palestina merupakan kehidupan yang terpenjara sejak berdirinya negara Israel. Kondisi ini menjadi arena politis tempat partikularitas seperti bahasa, sejarah keluarga, dan warisan budaya diolah secara reflektif menjadi bentuk perlawanan. Proses tersebut menunjukkan adanya individualitas subjek yang terus berinteraksi dengan we-consciousness, membentuk solidaritas dan komitmen kolektif bangsa Palestina. Objektivasi muncul sebagai perwujuduan pengalaman hidup yang terinternalisasi dalam kesadaran para tokoh, baik sebagai sistem simbol yang diwariskan (in itself) maupun sebagai kesadaran politis yang aktif dan strategis (for itself). Baik objektivasi in itself sebagai ekspresi mempertahankan identitas kepalestinaan, maupun objektivasi for itself sebagai bentuk negosiasi dengan sistem kolonial, keduanya merepresentasikan tindakan perlawanan. Melalui novel QBLS, Khandaqji tidak hanya menulis kisah fiksi, tetapi juga merebut ruang naratif untuk menghadirkan sejarah alternatif Palestina sebagai sebuah bentuk objektivasi yang menegaskan bahwa konflik Israel-Palestina bukan semata soal perebutan wilayah, melainkan perang narasi atas identitas, sejarah, dan masa depan sebuah bangsa. 

The novel Qina’un bi Launi as-Sama’i (QBLS) by Basim Khandaqji is the winner of the 2024 International Prize for Arabic Fiction (IPAF). The novel narrates the journey of a Palestinian refugee who infiltrates the Israeli colonial system by assuming a Jewish-Israeli identity. Through a storyline rich in archaeological and historical elements, the novel explores struggles of identity, collective memory, and resistance strategies experienced by Palestinian people under Israeli occupation. This study aims to analyze how the historicity of the Israel-Palestine conflict shapes the everyday life of the characters in the novel, employing Agnes Heller’s theory of Everyday Life through the concepts of particularity, individuality, and objectivation. Methodologically, this research is a qualitative and explanatory-analytical study.

The findings indicate that the everyday life of the Palestinian people is a life lived in confinement following the establishment of the State of Israel. This imprisoned existence becomes a political arena where particularities such as language, familiy history, and cultural heritage are reflectively transformed into forms of resistance. This process highlights the individuality of subjects who continually interact with a we-consciousness, fostering solidarity and a collective commitment among Palestinians. Objectivation emerges as the embodiment of lived experiences internalized in the character’s consciousness, both as inherited symbolic systems (in itself) and as expressions of active and strategic political awareness (for itself). Both objectivation ‘in itself’, as a means of preserving Palestinian identity, and objectivation ‘for itself’, as a form of negotiation with the colonial system, represent acts of resistance. Through QBLS, Khandaqj? not only crafts a fictional narrative but also claims narrative space to present an alternative Palestinian history as a form of objectivation, affirming that the Israel-Palestine conflict is not merely a territorial dispute but a war of narratives over identity, history, and the future of a nation. 

Kata Kunci : Qina'un bi Launi as-Sama'i, Everyday Life, Partikularitas, Individualitas, Objektivasi/ Qina'un bi Launi as-Sama'i, Everyday Life, Particularity, Individuality, Objectivation