Laporkan Masalah

IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus PADA SUSU SEGAR KAMBING SAPERA DI PETERNAKAN AP, KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN

Charoline Fatih Pitaloka, drh. Morsid Andityas, M.Sc.

2025 | Tugas Akhir | D4 Teknologi Veteriner

Susu segar merupakan bahan pangan asal hewan yang sering dikonsumsi oleh manusia dan mempunyai kandungan nutrisi tinggi, namun rawan terkontaminasi oleh mikroorganisme termasuk bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus). Kontaminasi S. aureus pada susu segar kambing pernah dilaporkan terjadi di Indonesia, namun data kontaminasi S. aureus di susu segar kambing Sapera belum banyak dilaporkan. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi cemaran bakteri S. aureus dalam susu segar kambing Sapera yang dikoleksi dari peternakan AP di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Isolasi dan identifikasi bakteri dilakukan dengan metode uji mikrobiologi dan molekuler. Identifikasi bakteri secara mikrobiologi dilakukan dengan cara bakteri diisolasi dan dikultur pada media MSA, dilanjutkan dengan uji biokimia seperti uji katalase dan uji koagulase tabung. Uji peneguhan secara molekuler menggunakan metode PCR dengan target gen 23S rRNA S. aureus untuk isolat yang mempunyai karakteristik S. aureus pada pengujian mikrobiologi. Hasil pengujian identifikasi bakteri secara mikrobiologi dan molekuler menunjukkan bahwa terdapat 19,35% sampel isolat positif S. aureus. Kesimpulan hasil uji menunjukkan terdapat kontaminasi S. aureus dalam sampel susu segar kambing Sapera, sehingga perlu menjadi perhatian untuk mencegah risiko lebih lanjut.

Raw milk is a livestock-derived food product widely consumed by humans due to its high nutritional value, however, it is highly susceptible to microbial contamination, particularly by Staphylococcus aureus (S. aureus). While contamination of raw goat milk by S. aureus has been reported in Indonesia, data specifically concerning contamination in raw milk from Sapera goats remains limited. This study was conducted to isolate and identify S. aureus contamination in raw milk obtained from Sapera goats at the AP farm, located in Kalasan Subdistrict, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta. Isolation and identification of bacteria were performed using both microbiological and molecular methods. Microbiological identification involved the isolation and cultivation of bacteria on the Mannitol Salt Agar (MSA) medium, followed by biochemical tests, including the catalase test and tube coagulase test. Molecular confirmation was conducted using the Polymerase Chain Reaction (PCR) method targeting the 23S rRNA gene of Staphylococcus aureus for isolates exhibiting S. aureus-like characteristics based on microbiological analysis. The results of microbiological and molecular identification revealed that 19.35% of the isolates tested positive for S. aureus. These findings indicate the presence of S. aureus contamination in raw milk samples from Sapera goats, highlighting the need for preventive measures to mitigate potential health risks.

Kata Kunci : Kambing Sapera, kontaminasi bakteri, PCR, S. aureus, susu segar

  1. D4-2025-478381-abstract.pdf  
  2. D4-2025-478381-bibliography.pdf  
  3. D4-2025-478381-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2025-478381-title.pdf