Korelasi Kadar Vitamin D-Binding Protein dengan Status Vitamin D pada Pasien Osteosarkoma di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta
Annisa Fitria Nur Azizah, Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc., M.Sc., Ph.D.; dr. Ery Kus Dwianingsih, Ph.D., Sp.PA(K); Riani Witaningrum, S.Gz., M.Sc., Dietisien
2025 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar belakang: Osteosarkoma merupakan kanker tulang primer yang paling sering ditemui dengan prevalensi bimodal, yaitu pada usia 14–18 tahun dan >40 tahun. Prognosis osteosarkoma masih tergolong buruk, dengan angka survival rate kurang dari 20% pada kasus yang disertai dengan metastasis. Vitamin D diketahui memiliki efek antikanker melalui aktivasi vitamin D receptor (VDR), seperti penghambatan proliferasi, induksi apoptosis, serta penekanan jalur angiogenesis dan inflamasi. Selaku transporter utama vitamin D di dalam sirkulasi, vitamin D-binding protein (VDBP) memiliki peran penting dalam mengatur bioavailabilitas vitamin D.
Tujuan: Menganalisis hubungan kadar vitamin D-binding protein dengan status vitamin D pada pasien osteosarkoma di RS Dr. Sarjito Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang melibatkan 25 pasien osteosarkoma di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Data demografis subjek diperoleh melalui wawancara dan dicatat dalam Case Report Form (CRF). Kadar VDBP dan vitamin D dianalisis dari sampel plasma darah menggunakan metode ELISA. Hubungan antarvariabel dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson.
Hasil penelitian: Kadar VDBP pada pasien osteosarkoma sangat bervariasi (mean = 238,0 µg/ml), sedangkan kadar vitamin D umumnya rendah (mean = 12,7 ng/ml). Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar VDBP dan kadar vitamin D (r = –0,094; p = 0,655).
Kesimpulan: Korelasi kadar VDBP dan vitamin D pada pasien osteosarkoma di RS Dr. Sardjito tidak signifikan. Hubungan antara kedua variabel kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti variasi genetik dan tingkat keparahan penyakit.
Background: Osteosarcoma is the most common primary bone cancer, with a bimodal age distribution peaking at 14–18 years and over 40 years. The prognosis remains poor, with a survival rate less than 20% in cases with metastatic. Vitamin D is known to exert anticancer effects through activation of the vitamin D receptor (VDR), including inhibition of proliferation, induction of apoptosis, and suppression of angiogenesis and inflammatory pathways. As the primary transporter of vitamin D in circulation, vitamin D-binding protein (VDBP) plays a key role in regulating its bioavailability.
Objective: To analyze the correlation between vitamin D-binding protein levels and vitamin D status in osteosarcoma patients at Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta.
Methods: This cross-sectional study involved 25 osteosarcoma patients at Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta. Demographic data were collected through interviews and recorded in a Case Report Form (CRF). Plasma concentrations of VDBP and vitamin D were measured using ELISA methods. Pearson correlation was used to assess the relationship between variables.
Results: VDBP levels varied widely among subjects (mean = 238.0 µg/ml), while vitamin D levels were generally low (mean = 12.7 ng/ml). No significant correlation was found between VDBP and vitamin D levels (r = –0.094; p = 0.655).
Conclusion: There was no significant correlation between VDBP levels and vitamin D status in osteosarcoma patients at Dr. Sardjito Hospital. The relationship between these variables may be influenced by other factors, such as genetic variation and disease severity.
Kata Kunci : Osteosarkoma, Vitamin D, Vitamin D-Binding Protein