Laporkan Masalah

Tanggapan Anatomis dan Morfologis Tebu (Saccharum Officinarum L.) Tanaman Pertama terhadap Pupuk Formula Tebu pada Fase Pertumbuhan Vegetatif

Lisa Kawispa Ananda, Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D.; Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc., Ph.D.

2025 | Tesis | S2 Agronomi

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman yang berperan penting sebagai penghasil gula di Indonesia. Pemupukan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produktivitas, rendemen dan hasil tebu dengan kunci utama adalah pemupukan yang tepat dan berimbang. Peningkatan produksi gula melalui intensifikasi dapat dilakukan dengan penambahan unsur hara tanah secara tepat melalui aplikasi pupuk majemuk khusus tebu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh berbagai formulasi pupuk majemuk khusus tebu terhadap karakteristik morfologi dan anatomi, pertumbuhan, serta kualitas dan hasil tebu tanaman pertama (PC). Penelitian dilaksanakan di Dusun Planden, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Agustus 2023 – Maret 2024. Tiga perlakuan pupuk majemuk NPK khusus tebu disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan empat kali ulangan. Ketiga perlakuan pupuk majemuk NPK khusus tebu tersebut adalah (1) pupuk kontrol, yaitu pemberian pupuk yang selama ini digunakan oleh petani tebu di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 400 kg/ha NPKSZn 15-15-15-9-0.2 ditambah 600 kg/ha ZA/NS 21-24 (perlakuan T1); (2) formula pupuk majemuk NPK khusus tebu pertama sebanyak 1.000 kg/ha NPKS 14-9-18-4 (perlakuan T2); (3) formula pupuk majemuk NPK khusus tebu kedua sebanyak 1.000 kg/ha NPK 23-7-14 (perlakuan T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPKS 14-9-18-4 (T2) dengan dosis 1.000 kg/ha meskipun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter morfologi tanaman tebu, terbukti mampu meningkatkan secara nyata parameter anatomi dan pertumbuhan tanaman meliputi tebal epidermis dan perisikel akar, diameter xilem batang, tebal jaringan sklerenkim, diameter sel parenkim batang, kerapatan dan lebar bukaan stomata, diameter xilem dan floem daun, berat segar dan berat kering batang, berat segar dan berat kering daun serta kadar brix yang secara keseluruhan memberikan kontribusi terhadap proyeksi peningkatan hasil dalam jangka panjang. Pada tanah Inceptisol yang memiliki kandungan hara Zn tinggi, pupuk majemuk NPKS 14-9-18-4 dapat direkomendasikan sebagai formula pupuk majemuk yang efisien untuk tanaman tebu dengan dosis acuan 1000 kg/ha tanpa memerlukan tambahan hara Zn.

Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a plantation crop that plays an important role as a sugar producer in Indonesia. Fertilization is one of the important factors in efforts to increase cane productivity, yield and sugar yield with the main key being proper and balanced fertilization. Increasing sugar production through intensification can be done by adding soil nutrients precisely through the application of sugarcane specific compound fertilizer. The purpose of this study was to obtain the various formulations of sugarcane-specific compound fertilizer on morphological and anatomical characteristics, growth, and quality and yield of sugarcane plant cane (PC). The research was conducted from August 2023 to March 2024 at Margokaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta Special Province, Indonesia. Three treatments of sugarcane-specific NPK compound fertilizers were arranged in a Randomized Complete Block Design (RCBD) with four replications. The three sugarcane-specific NPK compound fertilizer treatments were (1) control fertilizer, application of existing fertilizer that is always used by sugarcane growers in Yogyakarta Special Province400 kg/ha of NPKSZn 15-15-15-9-0.2 plus 600 kg/ha ZA/NS 21-24 (T1 treatment); (2) first sugarcane-specific NPK compound fertilizer formula 1.000 kg/ha of NPKS 14-9-18-4 (T2 treatment); (3) second sugarcane-specific NPK compound fertilizer formula1.000 kg/ha of NPK 23-7-14 (T3 treatment). The results of the study showed that the application of NPKS 14-9-18-4 (T2) fertilizer at a dose of 1,000 kg/ha, although it did not have a significant effect on the morphological parameters of sugarcane plants, was proven to be able to significantly increase the anatomical parameters and plant growth including the thickness of the epidermis and root pericycle, stem xylem diameter, sclerenchyma tissue thickness, stem parenchyma cell diameter, density and width of stomata openings, leaf xylem and phloem diameter, fresh and dry weight of stems, fresh and dry weight of leaves and brix content which overall contributed to the projection of higher yields in the long term. On Inceptisol soils that have high Zn nutrient content, NPKS 14-9-18-4 compound fertilizer can be recommended as an efficient compound fertilizer formula for sugarcane plants with a reference dose of 1000 kg/ha without the need for additional Zn nutrients.

Kata Kunci : Anatomi, Morfologi, Pupuk majemuk khusus, Tanaman tebu

  1. S2-2025-499736-abstract.pdf  
  2. S2-2025-499736-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-499736-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-499736-title.pdf