Laporkan Masalah

Kebijakan penataan dan motivasi paramedis di ruang rawat inap RS Panti Nugroho-Sleman

INAWATI, dr. Sugianto A., Sp.S.,M.Kes.,Ph.D

2004 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Rumah Sakit Panti Nugroho (RSPN) merupakan RS yang sedang berkembang dan terletak disebelah utara kota Yogyakarta. Penambahan jenis pelayanan telah dilakukan secara bertahap oleh pihak manajemen, namun kurang diimbangi oleh penambahan sumber daya manusia terutama paramedis. Hal ini berakibat beban kerja yang relatif berat, ketidak jelasan pekerjaan dan diberikannya bermacam-macam insentif untuk memotivasi pekerja. Proses pelayanan internal ini akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan RS. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebijakan penataan dengan motivasi paramedis, dan mengindentifikasi faktor kebijakan penataan yang paling besar pengaruhnya terhadap motivasi paramedis. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan alat penelitian kuesioner tertutup terhadap 29 responden paramedis. Penelitian kualitatif dengan alat penelitian wawancara mendalam terhadap 6 responden pengambil kebijakan di RS dan diskusi kelompok terarah yang diikuti 6 orang staf paramedis. Hasil penelitian:Kebijakan penataan mengenai beban kerja tidak berhubungan dengan motivasi (p=0,392;R=0,165). Kebijakan penataan mengenai uraian kerja (R=0,507; p=0,005) dan intensif (R=0,765; p=0,000) berhubungan dengan motivasi. Kebijakan penataan secara bersama-sama mempengaruhi motivasi sebesar 64,9%. Kebijakan mengenai insentif mempengaruhi motivasi sebesar 66,9% dan uraian kerja sebesar 27,2%. Kesimpulan: Kebijakan penataan uraian kerja dan insentif berhubungan secara bermakna dengan motivasi paramedis sedangkan kebijakan beban kerja tidak berhubungan. Kebijakan penataan mengenai intensif merupakan faktor yang paling utama mempengaruhi motivasi.

Background: Panti Nugroho is a growing hospital located in northern of Yogyakarta. Issues corcerning service placement, in term of workload, job description and incentive were observed. Previous study showed that midwives worked in many services, out of its origin job description, as well as nurses. According to the human resource management theories, such kind of condition will demotivate the workers, and finally will reduce the quality of services. Objectives: This study aimed to describe the relationship between service placement and motivation among paramedics in Panti Nugroho. To identify the dominant factor that affected motivation had been the next objective. Method: This research was a quantitative research with cross sectional design and qualitative method was employed to explore the atmosphere of the job. Focus group discussion and interview were the measures. Result: There was no correlation between motivation and work load (p=0,392). On the next relationship it was found that motivation and incentive was correlated strongly (R=0,765;p=0,000). Motivation was also correlated with job description (R=0,507;p=0,005)). Incentive policy influenced motivation dominantly 66,9%. Conclusion: Significant correlation was found between job description and incentive with the motivation. The dominant factor toward motivation was the incentive policy.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kebijakan Penataan dan Motivasi,Paramedis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.