Daya dukung lahan pertanian untuk perencanaan pengembangan wilayah di kabupaten Bantul
Nasa Ujiarto Aji, Drs. Soekadri, M.S.; Drs.Joko Christanto, M.Sc.
1997 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPenulisan ini merupakan hasil penelitian mengenai daya dukung lahan pertanian untuk perencanaan pengembangan wilayah yang dilaksanakan di Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya daya dukung lahan pertanian, mengestimasi keseimbangan antara penduduk dengan daya dukung lahan pertanian, mengetahui faktor-faktor dan dominasi faktor yang berpengaruh terhadap daya dukung lahan pertanian, mengetahui perbedaan daya dukung lahan pertanian antar perwilayahan pembangunan dan antar unit fisiografi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, adalah dalam bentuk analisis data sekunder yang dilakukan pada tingkat desa, kecamatan, Perwilayahan Pembangunan, perwilayahan secara fisiografi, dan tingkat kabupaten. Teknik analisis yang digunakan adalah: 1) analisis matematik (penggunaan rumus daya dukung lahan pertanian), 2) analisis statistik dengan teknik korelasi, regresi ganda, dan analisis varians, 3) analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Bantul pada tingkat kabupaten rata-rata sebesar 1,645 selama periode 1990-1994, yang berarti bahwa lahan pertanian masih mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk untuk mencapai tingkat swasembada pangan. Tingkat daya dukung lahan pertanian cukup bervariasi, wilayah yang tingkat daya dukung lahan pertaniannya tinggi (o? 2,466) tersebar pada 21 desa, tiga kecamatan, dan dua SWP (sebesar 28 %). Tingkat daya dukung lahan pertanian sedang (150<2,466) tersebar pada 35 desa, 11 kecamatan dan tiga SWP (sebesar 46,67 %). Sedangkan tingkat daya dukung lahan pertanian terendah (o < 1) yaitu, wilayah yang belum mampu swasembada pangan tersebar pada 19 desa, tiga kecamatan, dan satu SWP (sebesar 25,33%). Perkembangan daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Bantul mengalami penurunan sebesar 1,1 persen per tahun dari 1990- 1994. Rata-rata perkembangan daya dukung lahan pertanian tinggi (lebih dari 84,9 %) terdapat di lima desa, sedangkan rata-rata perkembangan sedang (22,284,9 %) terdapat di tiga belas desa, dan selebihnya merupakan wilayah yang rata-rata perkembangannya rendah (kurang dari 22,2 %). Apabila dilihat lebih lanjut, penurunan daya dukung lahan pertanian terjadi pada 24 desa, tujuh kecamatan, SWP IV dan V, serta pada wilayah dataran. Penelitian menunjukkan bahwa variasi daya dukung lahan pertanian sebagian besar (82,6 %) dipengaruhi oleh luas panen tanaman pangan, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, produktivitas tanaman pangan, pertumbuhan penduduk, luas lahan untuk swasembada pangan, pendapatan penduduk dari sektor non pertanian, persentase lahan pertanian, dan persentase petani,. Selebihnya (17,4%) disebabkan oleh faktor pengaruh di luar faktor yang diamati dalam penelitian ini. Dari sembilan faktor tersebut, hanya empat faktor pertama yang berpengaruh sangat kuat terhadap daya dukung lahan pertanian dan faktor luas panen tanaman pangan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya. Hasil prediksi daya dukung lahan pada tahun 1998 dan 2003 terlihat bahwa, Kabupaten Bantul secara umum masih mampu untuk swasembada pangan (o>1). Berdasarkan hasil penelitian dan permasalahan yang ada ditentukan langkah-langkah, program, dan kebijaksanaan untuk memberikan arah, efektifitas, dan efisiensi dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Bantul. Pada wilayah yang tingkat dan perkembangan daya dukung lahan pertanian yang relatif tinggi sebaiknya diprioritaskan sebagai wilayah pengembangan, khususnya untuk pengembangan pertanian khususnya tanaman pangan. Wilayah ini meliputi SWP III, SWP VI, dan pada Kecamatan Jetis, Dlingo, dan Piyungan. Untuk wilayah yang tingkat dan perkembangan daya dukung lahan pertanian ralatif rendah sebaiknya diprioritaskan sebagai wilayah penanganan masalah, yang mencakup wilayah SWP I, serta Kecamatan Pajangan dan Sedayu. Wilayah ini dapat diarahkan sebagai wilayah pengembangan non pertanian, seperti kawasan industri, permukiman, pusat pelayanan, dan perkembangan kota.
-
Kata Kunci : Perencanaan Pengembangan wilayah,Daya Dukung Lahan Pertanian,Bantul,DIY,Fisiografi