Perilaku Pencarian Pengobatan pada Pekerja Perempuan Pabrik Rokok di Kabupaten Kudus
Dina Fakhriya, Prof. Dr. apt. Chairun Wiedyaningih, M.Kes., M.App.Sc.; apt. Anna Wahyuni Widayanti, M.P.H., Ph.D.
2025 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi
INTISARI
Pekerja perempuan pabrik rokok di Kabupaten Kudus menghadapi tekanan kerja serta beban peran ganda yang menyebabkan para pekerja perempuan kurang sadar akan risiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pencarian pengobatan pada pekerja perempuan pabrik rokok di Kabupaten Kudus.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 15 pekerja perempuan pabrik rokok dan triangulasi kepada 3 supervisor/bagian K3 perusahaan yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara yang dikembangkan berdasarkan konsep Health Seeking Behaviour dari Model Kroeger. Analisis data menggunakan thematic analysis dibantu dengan software NVIVO untuk penyajian data. Kriteria penilaian kualitas pada penelitian kualitatif ini menggunakan COREQ Checklist.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja perempuan pabrik rokok memiliki persepsi kerentanan penyakit yang beragam dan terdapat variasi dalam respon mereka terhadap gejala yang dialami. Sebagian besar pekerja perempuan pabrik rokok teridentifikasi melakukan upaya pencarian pengobatan melalui pelayanan medis. Sebagian lainnya melakukan pengobatan sendiri, maupun pengobatan tradisional. Namun beberapa pekerja juga memilih tidak melakukan pengobatan. Faktor yang mendukung perilaku pencarian pengobatan yaitu kesadaran diri, dukungan keluarga, persepsi tinggi terhadap keparahan penyakit yang merupakan faktor internal. Sedangkan dari faktor eksternal meliputi kepuasan layanan kesehatan, kebutuhan surat izin kerja serta kompensasi dari perusahaan. Sementara itu faktor yang menghambat dari faktor internal yaitu literasi kesehatan yang rendah. Sedangkan dari faktor eksternal meliputi biaya, jarak fasilitas kesehatan jauh, ketidakpuasan terhadap layanan kesehatan, regulasi dan adanya program preventif dari perusahaan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang mendukung kesehatan para pekerja perempuan.
ABSTRACT
Female workers in cigarette factories in Kudus Regency faced significant work pressure and the burden of dual roles, leading to a lack of awareness regarding health risks. This study aims to analyze the health-seeking behavior of female workers in cigarette factories in Kudus Regency.
This study employed a qualitative design with a phenomenological approach. Data collection was conducted through in-depth interviews with 15 female workers in cigarette factories and triangulation with 3 supervisors or K3 (Occupational Health and Safety) personnel from companies that met inclusion criteria and were selected using purposive sampling. The research instrument utilized an interview guide developed based on the Health Seeking Behavior concept from Kroeger’s Model. Data analysis was performed using thematic analysis, supported by NVIVO software for data presentation. The quality assessment criteria for this qualitative research utilized the COREQ Checklist.
The findings indicated that female cigarette factory workers had varied perception of disease vulnerability, resulting in diverse responses to the symptoms they experienced. Most female workers engaged in health-seeking behavior through medical services, while some resorted to self-medication, or traditional medicine. However, a few choose not to seek treatment. Factors supporting health-seeking behavior included self-awareness, family support, and high perception of disease severity as internal factors, while external factors included satisfaction with health services, the need for a work permit, and company compensation. Conversely, health literacy was an internal barrier, while external barriers included cost, distance to healthcare facilities, dissatisfaction with services, regulations, and preventive programs from the company. Therefore, supportive policies for the health of female workers were needed.
Kata Kunci : Perilaku Pencarian Pengobatan, Pekerja Pabrik Rokok, Kudus.