Laporkan Masalah

Analisis Wacana Food Vlog YouTuber Indonesia

Ari Listiyorini, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.; Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.

2025 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora

 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan struktur wacana food vlog YouTuber Indonesia, jenis-jenis tindak tutur ilokusi dan fungsi tuturan-tuturan ilokusi dalam tiap-tiap bagian struktur food vlog, leksikon-leksikon dalam wacana food vlog, dan faktor-faktor sosiokultural dalam wacana food vlog YouTuber Indonesia.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini, yaitu enam belas video dari empat food vlogger Indonesia. Keempat food vlogger tersebut, yaitu Nex Carlos, Mgdalenaf, Tanboy Kun, dan Ria SW. Data berupa tuturan-tuturan yang terdapat dalam wacana food vlog dari enam belas video yang dijadikan sumber data. Instrumen penelitian berupa humant instrument dengan didukung perangkat keras dan perangkat lunak. Sementara itu, teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekam, transkripsi, tangkap layar, baca, dan catat. Analisis data menggunakan metode padan dan agih. Penentuan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat.

Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut. Pertama, struktur wacana food vlog dari empat YouTuber Indonesia terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup. Unsur dan subunsur pada tiap bagian tersebut diuraikan secara detail dan rinci. Namun, struktur dalam wacana food vlog ini bersifat cukup longgar. Artinya, tidak semua unsur dan subunsur selalu muncul dalam setiap video, dan urutannya pun tidak selalu konsisten. Dalam penyampaiannya, food vlog juga menggabungkan struktur naratif, deskriptif, dan terkadang prosedural dalam bentuk audiovisual dan menggunakan multimodal, yaitu menggunakan berbagai mode komunikasi secara bersamaan.  Kedua, tindak tutur ilokusi dalam wacana food vlog ini didominasi oleh tindak tutur ilokusi asertif dengan fungsi menginformasikan. Hal ini sejalan dengan fungsi food vlog itu sendiri yang mendeskripsikan makanan yang diulas. Selain itu, tindak tutur ekspresif memuji juga merupakan tindak tutur ilokusi yang banyak digunakan dalam food vlog ini. Ketiga, leksikon yang ditemukan dalam wacana food vlog dapat diuraikan ke dalam klasifikasi, bentuk, dan bahasa yang digunakan dalam leksikon. Klasifikasi leksikon jenis, bahan, dan rasa makanan banyak ditemukan karena merupakan leksikon yang penting dalam wacana ini. Sementara itu, leksikon bentuk kompleks paling banyak ditemukan karena kebutuhan food vlogger untuk mendeskripsikan makanan secara detail. Temuan terakhir dalam leksikon food vlog, yaitu bahasa yang digunakan dalam leksikon bervariasi. Banyak digunakan leksikon nonformal, leksikon dalam bahasa Inggris, dan leksikon sensori. Keempat, terdapat faktor sosiokultural yang terdapat dalam wacana food vlog. Faktor sosiokultural dalam wacana food vlog mencerminkan pengaruh gaya hidup modern, globalisasi, dan identitas digital.




 This study aims to describe the discourse structure of Indonesian YouTuber food vlogs, the types of illocutionary speech acts and their functions within each part of the vlog structure, the lexicons used in food vlog discourse, and the sociocultural factors reflected in Indonesian YouTuber food vlogs.

This research employs a qualitative descriptive design. The data sources consist of sixteen videos from four Indonesian food vloggers: Nex Carlos, Mgdalenaf, Tanboy Kun, and Ria SW. The data are in the form of utterances found within the discourse of these sixteen food vlog videos. The primary research instrument is the human instrument, supported by both hardware and software tools. Data collection techniques include recording, transcription, screenshot capture, reading, and note-taking. The data were analyzed using both distributional and identity methods. Data validity was ensured through prolonged observation, persistent observation, triangulation, and peer debriefing.

The findings are as follows. First, the discourse structure of food vlogs from the four Indonesian YouTubers consists of three main parts: introduction, main content, and closing. Each part contains specific elements and sub-elements that are described in detail. However, the structure is relatively flexible, meaning that not all elements and sub-elements appear in every video, and their order may vary. In delivery, food vlogs also combine narrative, descriptive, and occasionally procedural structures in audiovisual form, using multimodality, i.e., multiple modes of communication simultaneously. Second, the illocutionary speech acts in food vlog discourse are dominated by assertive acts with an informative function. This aligns with the core function of food vlogs, which is to describe the featured food. In addition, expressive speech acts of praising are also frequently used. Third, the lexicons identified in food vlog discourse can be classified by category, form, and language use. Lexicons referring to food types, ingredients, and flavors are frequently found, as they are essential in this context. Complex-form lexicons appear most often, reflecting the vloggers’ need to describe food in detail. The final finding regarding lexicons is the variation in language used, including non-formal lexicons, English lexicons, and sensory-related terms. Fourth, several sociocultural factors are reflected in food vlog discourse. These factors represent the influence of modern lifestyles, globalization, and digital identity.


Keywords: food vlog, discourse structure, illocutionary speech act, lexicon, sociocultural factors


Kata Kunci : food vlog, struktur wacana, tindak tutur ilokusi, leksikon, faktor sosiokultural.

  1. S3-2025-450377-abstract.pdf  
  2. S3-2025-450377-bibliography.pdf  
  3. S3-2025-450377-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2025-450377-title.pdf