Topeng dan Tradisi: Potensi dan Tantangan Pengembangan Creative Tourism Desa Wisata Putat
Dina Putri Amelia, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.
2025 | Skripsi | PARIWISATA
Pariwisata kreatif merupakan bentuk pengembangan lanjutan dari pariwisata berbasis budaya. Namun, dalam konteks pengembangannya perlu diperhatikan adanya aspek keterlibatan wisatawan dan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan pengembangan pariwisata kreatif berbasis topeng dan batik kayu di Desa Wisata Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kualitatif deskriptif dengan perolehan data dari studi pustaka, observasi, dan wawancara yang dilakukan terhadap sembilan pengrajin dan pengelola Desa Wisata Putat. Analisis potensi dan tantangan didasarkan pada kerangka 4P’s of creativity oleh Greg Richards (2011) yaitu creative person, creative product, creative process, dan creative press. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi budaya seperti kerajinan topeng dan batik kayu memiliki potensi produk pariwisata kreatif dan telah menjadi identitas lokal masyarakat Desa Putat. Namun, pengembangan wisata kreatif masih menghadapi berbagai tantangan seperti rendahnya keterlibatan wisatawan dalam aktivitas wisata, keterbatasan pemandu dalam menyampaikan narasi budaya, kurangnya sinergitas antara pengelola, serta masalah konflik internal dari pelaku kreatif. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa Desa Wisata Putat telah menunjukkan adanya potensi pengembangan pariwisata kreatif, namun belum sepenuhnya memenuhi indikator ideal sehingga pengembangannya masih cenderung mengadopsi aktivitas wisata edukasi berbasis budaya. Sehingga diperlukan penguatan kapasitas pelaku kreatif dan proses kolaboratif untuk menciptakan lingkungan kreatif sebagai upaya menciptakan aktivitas wisata kreatif berbasis pengalaman.
Creative tourism represents an evolved form
of culture-based tourism that emphasizes active involvement and interaction
between tourists and local communities. This research aim to explore the
potentials and challenges in developing creative tourism focused on traditional
wooden masks and batik woodcraft in Putat Tourism Village, Patuk District,
Gunungkidul Regency. This study applies a descriptive qualitative research
method, gathering data through literature reviews, observations, and
comprehensive interviews with nine crafters and tourism managers. The
analytical framework is based on Greg Richards 4P’s of creativity (2011),
which includes the aspects of creative people, creative product, creative
process, and creative press. The findings of this study indicate that cultural
potentials such as mask crafts and wooden batik possess significant value and
become the local identity of locals. However, the development of creative
tourism still faces various challenges, including low tourist engagement in
tourism activities, limitations of guides in conveying cultural narratives, a
lack of synergy among managers, and internal conflicts among creative person.
This research highlights that Putat Tourism Village has exhibits significant
potential for development of creative tourism; however, it has not yet fully
achieved the ideal standards, which has led to a focus on culture-based
educational tourism activities. Therefore, it is essential to enhance the
skills of creative person and encourage collaboration to establish a creative
environment aimed at developing experience-based creative tourism activities.
Kata Kunci : Pariwisata Kreatif, Topeng, Batik Kayu, 4P’s of Creativity, Desa Wisata, Putat.