ANALISIS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PRAJURIT TNI AD (Studi Kasus pada Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya)
Indra Noverli, Dr. Ario Wicaksono, M.Si.
2025 | Tesis | S2 Mag.Studi Kebijakan
Sebagai pasukan tempur, Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya dituntut untuk menyiapkan prajuritnya dengan sebaik-baiknya. Pada tahun 2018, berdasarkan laporan yang ada terdapat kasus-kasus di Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya, antara lain terkait dengan pelanggaran disiplin, kekerasan dalam satuan, serta beberapa masalah administratif yang mengganggu kinerja dan citra satuan. Namun kondisi ini berangsur membaik dengan adanya serangkaian evauasi yang telah dilakukan. Salah satu perbaikan yang tampak yaitu pada penerapan model kepemimpinan transformasional. Implementasi kepemimpinan transformasional dalam satuan-satuan yang bertugas di wilayah dengan tantangan operasional tinggi, seperti Yonif 143/TWEJ, merupakan suatu proses yang terus berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, satuan ini menghadapi dinamika yang menjadi tantangan dalam pengembangan sumber daya prajurit. Sebagaimana tercatat dalam laporan tahunan TNI AD Tahun 2018, terdapat sejumlah insiden yang mencerminkan kompleksitas tugas di medan operasi seperti korban dalam operasi di Papua, pelanggaran hukum yang melibatkan oknum prajurit, serta beberapa tindakan indisipliner. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai upaya perbaikan telah dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan prajurit. Perubahan yang paling signifikan terjadi melalui perbaikan dalam sistem kepemimpinan, di mana pendekatan kepemimpinan transformasional oleh Danyonif 143/TWEJ pada periode saat ini yaitu tahun 2023-2025 kini diterapkan untuk membangun budaya organisasi yang lebih adaptif, disiplin, dan berorientasi pada peningkatan kinerja satuan. Langkah-langkah ini telah membawa dampak positif dalam meningkatkan efektivitas operasional serta kualitas sumber daya prajurit di satuan tersebut.
As a combat force, the 143rd Infantry Battalion/Tri Wira Eka Jaya Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya is required to prepare its soldiers as well as possible. In 2018, based on existing reports, there were cases in the 143rd Infantry Battalion/Tri Wira Eka Jaya Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya, including cases related to disciplinary violations, violence within the unit, and several administrative problems that disrupted the performance and image of the unit. However, this condition has gradually improved with a series of evaluations that have been carried out. One of the improvements that is apparent is the application of the transformational leadership model. The implementation of transformational leadership in units serving in areas with high operational challenges, such as Yonif 143/TWEJ, is a process that continues to develop. In recent years, this unit has faced dynamics that have become challenges in developing soldier resources. As recorded in the 2018 TNI AD annual report, there were a number of incidents that reflected the complexity of tasks in the field of operations such as casualties in operations in Papua, violations of the law involving individual soldiers, and several acts of indiscipline. However, over time, various improvement efforts have been made to improve the professionalism and discipline of soldiers. The most significant change occurred through improvements in the leadership system, where the transformational leadership approach by Danyonif 143/TWEJ in the current period, namely 2023-2025, is now being implemented to build an organizational culture that is more adaptive, disciplined, and oriented towards improving unit performance. These steps have had a positive impact on improving operational effectiveness and the quality of soldier resources in the unit.
Kata Kunci : Danyonif, Kepemimpinan Transformasional, Batalyon Infanteri 143, Sumber Daya Prajurit
