PERKEMBANGAN KAMPUNG GERABAH GEBANGSARI BERDASARKAN TOURISM AREA LIFE CYCLE (TALC)

Ayu Wahyuningsih, Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.

2025 | Skripsi | PARIWISATA

Kampung Gerabah Gebangsari telah eksis sebagai destinasi yang menonjolkan kekayaan budaya berupa kerajinan gerabah sebagai atraksi utama. Selama tujuh tahun berkembang menjadi wisata edukasi, terdapat perubahan bentuk fisik serta sistem pengelolaan yang menunjukkan pertanda bahwa Kampung Gerabah Gebangsari telah melalui siklus hidup pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Kampung Gerabah Gebangsari dari tahun ke tahun berdasarkan teori Tourism Area Life Cycle (TALC). Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus hidup Kampung Gerabah Gebangsari berdasarkan Tourism Area Life Cycle (TALC). Tourism Area Life Cycle (TALC) merupakan teori yang diperkenalkan oleh Butler (ed) (2006) di dalamnya memuat tujuh tahapan siklus hidup destinasi yaitu tahap exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, decline, dan rejuvenation. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi partisipatif, dokumentasi, dan studi pustaka. Menggunakan empat variabel yaitu atraksi, jumlah kunjungan, fasilitas, dan pengelolaan manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Gerabah Gebangsari berada pada tahap development dengan indikator lokal. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya anomali antara teori Butler dengan fakta yang terjadi di Kampung Gerabah Gebangsari. Anomali tersebut adalah tahap decline terjadi akibat fource majeur dan tahap development dapat dicapai dengan indikator lokal. Lebih lanjut, ditemukan tiga faktor utama penyebab perkembangan Kampung Gerabah Gebangsari, yaitu inovasi atraksi, Kebumen Geopark, dan struktur manajemen. 

Gebangsari Pottery Village has existed as a destination that emphasizes cultural wealth in the form of pottery crafts as the main attraction. During the seven years of developing into educational tourism, there were changes in the physical form and management system that showed a sign that Kampung Gerabah Gebangsari had gone through the tourism life cycle. This research aims to determine the development of Gebangsari Pottery Village from year to year based on the Tourism Area Life Cycle (TALC) theory. Furthermore, this research also aims to find out the factors that influence the life cycle of Gebangsari Pottery Village based on the Tourism Area Life Cycle (TALC). Tourism Area Life Cycle (TALC) is a theory introduced by Butler (ed) (2006) which consists of seven stages in the destination life cycle: exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, decline, and rejuvenation. The research was conducted using descriptive qualitative methods with data collection techniques in the form of interviews, participatory observation, documentation, and literature review. Using four variables: attraction, number of visits, facilities, and management. The results showed that Gebangsari Pottery Village is in the involvement stage.The results also showed anomalies between Butler's theory and the facts that occurred in Gebangsari Pottery Village. The anomali is the decline stage occurs due to fource majeur and the development stage can be achieved with local indicators. Furthermore, three main factors contributing to the development of Kampung Gerabah Gebangsari were identified: attractions innovation, Kebumen Geopark, and management structure.

Kata Kunci : Kampung Gerabah Gebangsari, Tourism Area Life Cycle, siklus hidup, gerabah.