Laporkan Masalah

Strategi Manajemen Risiko Usaha Tani Padi di Kabupaten Sleman

Marleni, Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P; Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D; Arini Wahyu Utami, S.P., M.Sc., Ph.D

2025 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis

Padi merupakan komoditas pertanian yang banyak diusahakan petani di Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman sebagai salah satu sentra produksi padi di DIY mengalami fluktuasi hasil panen dari tahun ke tahun, yang mengidikasikan adanya berbagai risiko seperti perubahan iklim, serangan hama, dan penggunaan input produksi yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan menentukan faktor-faktor yang memengaruhi produksi usaha tani padi di Kabupaten Sleman, menentukan tingkat risiko produksi, faktor-faktor yang memengaruhi risiko produksi usaha tani padi di Kabupaten Sleman dan merumuskan strategi manajemen risiko usaha tani padi di

Kabupaten Sleman. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan kriteria pemilihan responden purposive sampling. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 100 petani. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda fungsi produksi Cobb-Douglas, Koefisien korelasi dan House of Risk (HOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada musim tanam (MT) I, faktor-faktor yang meningkatkan produksi padi adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, dan pengalaman usaha tani. Pada MT II, produksi dipengaruhi oleh luas lahan, benih, dan pengalaman, sementara pupuk phonska justru menurunkan produksi. Risiko produksi usaha tani padi di Kabupaten Sleman tergolong rendah, dengan nilai koefisien variasi (CV) MT I sebesar 0,25 dan MT II sebesar 0,24. Faktor-faktor yang berpengaruh menurunkan risiko produksi pada MT I yaitu pupuk urea, sedangkan benih, pestisida dan umur berpengaruh meningkatkan risiko produksi. Pada MT II faktor-faktor yang

berpengaruh menurunkan risiko produksi yaitu jumlah anggota keluarga, sedangkan pestisida dan pengalaman usaha tani berpengaruh meningkatkan risiko produksi. Terdapat 18 kejadian risiko dan 10 agen risiko, dengan tiga prioritas utama: iklim tidak menentu, serangan hama/penyakit, serta kelangkaan benih dan pupuk bersubsidi. Strategi mitigasi yang efektif antara lain pembuatan sumur bor, penyemprotan

pestisida preventif dan kuratif, asuransi pertanian, tanam serempak, penggunaan pupuk organik, dan Bermitra dengan kelembagaan/badan usaha.

Rice is an agricultural commodity that is widely cultivated by farmers in Sleman Regency. Sleman Regency as one of the rice production centers in Yogyakarta experiences fluctuations in yields from year to year, which indicates the existence of various risks such as climate change, pest attacks, and the use of production inputs that are not optimal. This study aims to determine the factors affecting rice farming production in Sleman Regency, determine the level of production risk, the factors affecting rice farming production risk in Sleman Regency and formulate risk management strategies for rice farming in Sleman Regency. The sampling method

was non-probability sampling with purposive sampling respondent selection criteria. The number of respondents used was 100 farmers. The analytical tools used in this research are multiple linear regression analysis of Cobb-Douglas production function, correlation coefficient and House of Risk (HOR). The results showed that in the first planting season (MT), the factors that increased rice production were land area, seeds, labor, and farming experience. In MT II, production was influenced by land area, seeds, and experience, while phonska fertilizer actually decreased production. The production risk of rice farming in Sleman Regency is low, with a coefficient of variation (CV) MT I of 0.25 and MT II of 0.24. Factors that have the effect of reducing production risk in MT I are urea fertilizer, while seeds, pesticides and age have the effect of increasing production risk. In MT II, the factors that have the effect of reducing production risk are the number of family members, while pesticides and farming experience have the effect of increasing production risk. There are 18 risk events and 10 risk agents, with three main priorities: uncertain climate, pest/disease attacks, and scarcity of subsidized seeds and fertilizers. Effective mitigation strategies include the construction of boreholes, preventive and curative pesticide spraying, agricultural insurance, simultaneous planting, use of organic fertilizers, and partnering with institutions/business entities.

Kata Kunci : Produksi; risiko produksi; mitigasi risiko; padi

  1. S2-2025-509137-abstract.pdf  
  2. S2-2025-509137-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-509137-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-509137-title.pdf