PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH TERHADAP KADAR MINYAK ATSIRI DALAM THYMUS VULGARIS DENGAN UMUR HAMPIR SAMA
OENDARI AZIS, Drs. Soekartono Apth.
1978 | Skripsi | Ilmu FarmasiTelah dikerjakan penelitian pengaruh ketinggian tempat tumbuh terhadap kadar minyak atsiri dalam Thymus vulgaris dengan umur hampir sama. Pemetikan bahan sampel di kerjakan pada akhir bulan Januari 1978. Bagian yang dipakai untuk penelitian adalah pucuk berbunga/tidak berbunga, daun daun, dan ranting-ranting kecil yang telah dikeringkan pada suhu kamar. Daerah ketinggian yang diteliti,yaitu di- daerah Pancot dengan ketinggian 1200 m dpal., dan di Cemoro sewu dengan ketinggian 1900 mdpal. Thymus vulgaris dari kedua daerah tersebut merupakan hasil tunas tanaman dari panenan pertama. Umur Thymus vulgaris - dari Pancot 2 bulan 25 hari, sedang yang dari Cemoro sewu- 2 bulan 20 hari. Perbedaan morfologik Thymus vulgaris yang di Pancot jarang sekali Y, tidak berbunga, sedang yang di Cemoro sewu berbunga. Untuk penetapan kadar air dan kadar minyak atsirinya di pakai sampel yang utuh (tidak dimemarkan/di serbuk ). Penetapan kadar minyak atsirinya memakai metode destilasi dengan alat Stahl, sedangkan penetapan kadar airnya memakai meto de destilasi dengan toluen (1). Variasi kadar minyak atsiri dalam Thymus vulgaris setelah diperhitungkan kadar airnya, ternyata yang ditanam di Pancot (1,21 % v/b 1,53 % v/b) lebih rendah dari yang ditanam di Cemorosewu (2,11 % v/b - 2,51 % v/b). Jadi memang ada hubungan antara ketinggian tempat tumbuh dengan kwalitas pertumbuhan dan kadar minyak atsiri dari Thymus vulgaris.
Kata Kunci : MINYAK ATSIRI, THYMUS VULGARIS ,