Laporkan Masalah

EFEK ANTIPIRETIK INFUS ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES PADA MENCIT YANG Dl BUAT DEMAM (PENELITIAN PENDAHULUAN)

SRI SAYEKTI dan SRI BUDIARTI, Drs. R.M. Taroeno Djojodiningrat Apt.

1978 | Skripsi | Ilmu Farmasi

Telah dilakukan penelitian mengenai peningkatan efek antipiretik infus Andrographis paniculata Nees dengan kadar 5%, 10%, 20% dan 40% pada mencit yang di buat demam dengan penyuntikan 1 ml pepton 5% sub kutan. Tanaman Andrographis paniculata Nees yang diper- gunakan untuk penelitian diambil dari desa Sambipitu kabupaten Gunung Kidul D.I.Y. (+ 508 meter di atas permukaan air laut ), yang berumur 3 bulan. Sebagai pembanding dipergunakan acetosal yang disuspensikan dengan gom 0,5% (gom dan acetosal berasal dari P.T. Brataco), dengan kadar berturut-turut 0,15 %; 0,30 % dan 0,60%. Sedang sebagai kontrol dipergunakan air suling. Sebelum dipergunakan dalam penelitian mencit dipuasakan selama 12 jam, kemudian mencit dibuat demam de - ngan penyuntikan 1 ml pepton 5% sub kutan. Dua jam se telah penyuntikan pepton diberikan obat/infus per 1- ral, kemudian diukur temperatur badannya setiap 30 menit selama 5 jam. Alat yang dipakai untuk mengukur temperatur badan mencit adalah telethermometer merk YSI model 41 TD, pengukuran dilakukan melalui rektum. Ternyata efek antipiretik yang dihasilkan makin besar dengan bertambahnya kadar infus yang diberikan yaitu 5%, 10% dan 20%, tetapi kenaikan efek antipire- tik ini pada suatu kadar tertentu akan berhenti, kemu- dian pada penambahan kadar infus selanjutnya efek a- kan menurun. Hal ini terbukti pada pemberian infus 40% yang menghasilkan efek antipiretik lebih rendah. Efek antipiretik yang tertinggi dihasilkan oleh infus 20%.

Kata Kunci : ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES

  1. -S1-1978-SriSayektiSriBudiarti-abstract_pdf.pdf  
  2. -S1-1978-SriSayektiSriBudiarti-bibliography_pdf.pdf  
  3. -S1-1978-SriSayektiSriBudiarti-tableofcontent_pdf.pdf  
  4. -S1-1978-SriSayektiSriBudiarti-title_pdf.pdf