EFEK REGENERASI REBUSAN REBUNG BAMBUSA VULGARIS SCHRAD PADA SEL-SEL HEPAR MENCIT PUTIH SETELAH PEMBERIAN KARBON TETRAKLORIDA (PENELITIAN PENDAHULUAN)

Imono Argo Donatus dan S. R. Muktiningsih, Drs Taroeno Djojodiningrat Apth.

1978 | Skripsi | Ilmu Farmasi

Seperti telah diketahui bahwa rebusan rebung Bambusa vulgaria Schrad. banyak digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai obat penyakit kuning. Dimana salah satu mekanisme terjadinya penyakit kuning ini karena adanya gangguan mekanisme ekskresi hepar yang disebabkan oleh rusaknya parenkim hepar khususnya sel-sel poligonal. Sehubungan dengan hal tersebut, telah dilakukan penelitian pendahuluan daya regenerasi dekok rebung Ban- bus vulgaris Schrad. tersebut pada sel-sel hepar menoit putih Jantan yang sebelumnya telah dirusak dengan karbontetraklorida 1,25 ml/kg berat badan per-oral. Untuk mengetahui ada tidaknya daya regenerasi dekok rebung tersebut digunakan metoda pengukuran wakta tidur hexobarbital yang dilanjutkan dengan pemeriksaan secara histo patologi sel-sel hepar mencit dengan metoda penge catan hematokeilin eosin. Dimana perpanjangan waktu tidur hexo barbital menunjukkan kepekaan rusaknya sel-sel hepar yang dise babkan oleh pemberian dosis toksis karbon tetraklorida, akibat dari penghambatan biotransformasi hexobarbital. Untuk lebih mem pertegas adanya kerusakan sel-sel hepar mencit,setelah pengukur an waktu tidur hexobarbital seluruh mencit dibunuh dan diambil heparnya untuk diperiksa secara histo patologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 20 ml/kg berat badan dekok rebung Bambusa vulgaris Schrad.kadar 40% b/v dapat men percepat waktu tidur atau biotransformasi hexobarbital. Dan se cara tidak langsung dapat mempercepat regenerasi sel-sel hepar mencit.

Kata Kunci : REBUNG BAMBUSA VULGARIS SCHRAD