Pembinaan mental tradisi kejuangan dalam upaya peningkatan ketahanan mental prajurit TNI AD dan implikasinya bagi ketahanan HANKAM di wilayah Kota Yogyakarta :: Studi di Korem 027/Pamungkas
JUMINATUN, Ety, Noegroho Amien Soetiarto, SH.,M.Si
2004 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalReformasi yang terjadi di Indonesia telah banyak membawa perubanan dalam segala bidang, tidak terkecuali dalam tubuh TNI AD. Awal Reformasi yang banyak mengkritik TNI AD atas peranannya di masa Orde Baru, telah ditanggapi oleh TNI dengan melaksanakan Reformasi Internal Dengan Paradigma Baru TNI AD berusaha kembali kepada Jati Dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional. Implikasi dari kritikan dan hujatan yang diterima TNI AD di awal era reformasi telah dapat mempengaruhi ketahanan mental prajurit TNI AD yang ketahanan mentalnya rapuh. Hal itu terlihat dari adanya kecenderungan yang meningkat dalam pelanggaran disiplin maupun hukum. Jika tidak dikendalikan akan membawa implikasi pada diri/individu prajurit, Institusi TNI AD dan juga Ketahanan bidang Hankam. Permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab TNI AD , yang salah satunya ditugaskan kepada Pembinaan Mental TNI AD bidang Tradisi Kejuangan untuk mengupayakan agar ketahanan mental prajurit TNI AD tidak melemah/menurun. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah anggota Prajurit TNI AD yang bertugas di Korem 072/Pamungkas Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang te rkenal sebagai kota pelajar/mahasiswa yang sangat dinamis dan responsif dalam menanggapi segala permasalahan yang terjadi di sekitarnya, terutama yang berhubungan dengan demokrasi, HAM, lingkungan hidup dan halhal yang berhubungan dengan kedaulatan rakyat, serta keutuhan NKRI. Penelitian ini menggunakan metode deskritif-kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui studi literatur, angket, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan yang meningkat dalam pelanggaran disiplin dan hukum yang dilakukan prajurit TNI AD di era reformasi ini, terjadi sebaliknya pada para prajurit TNI-AD yang bertugas di Korem 072/Pamungkas Yogyakarta. Setiap tahun terjadi penurunan dalam pelanggaran disiplin maupun hukum. Jadi secara umum dapat disimpulkan, bahwa reformasi yang terjadi di Indonesia yang mengakibatkan TNI mereformasi diri tidak berpengaruh negatif pada diri prajurit TNI-AD yang bekerja di jajaran Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, karena ketahanan mental mereka yang mantap dan semakin meningkat setiap tahunnya. Hal itu tidak terlepas dari situasi dan kondisi Ketahanan bidang Hankam yang kondusif di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, di samping juga situasi dan kondisi lingkungan masyarakat dan pemerintahan yang mendukung.
Reformation that occurs in Indonesia has brought many transformations in every aspect includes the transformations in TNI AD institution. The early reformation which produce many criticise even show the role of TNI AD in the new period age, has perceived by TNI by held a reformation of internal . With a new paradigm, TNI AD tried to get its self -identity as civil army, fighter army and national army. The implication of many criticise and blasphemies that received by TNI AD in early reformation era has influenced the mental resilience of TNI soldier, particularly who has a weak mental endurance. It shows by the increase of the violation both disciplinary and law. If it were uncontrolled, it will influence the personality of the soldier, institution of TNI AD and also the aspect of national defense. The problem become the responsibility of TNI AD , which include a duty to guide mentality of TNI AD in the aspects of fight suppose the mental resilience of TNI soldier is not weaker and weaker. In this research, the population of the research is the member of TNI soldier who takes a duty in Korem 072/Pamungkas Yogyakarta. The city of Yogyakarta is known as student city that is very dynamics and responsive in responding every problem, which occurs in its region, especially that relates to democracy, HAM, life environment and various things relate to people authorization and also the NKRI defence. This research used descriptivequalitative method by collecting data through study of literature, questionary, interview, and observation. The result of the research showed the that increase of violation both in disciplinary and law by TNI soldier in this reformation era is contrary with the fact that happens to TNI-AD soldiers that take a duty in Korem 072/Pamungkas Yogyakarta. Every year, there is a reduction of violation both in disciplinary and law. So generally it is concluded that reformation in Indonesia, which caused TNI to reformed it ; do not influenced TNI-AD soldier in Korem 072/Pamungkas Yogyakarta because their mental resilience that stable and increase every year.It is affected by situation and condition defence and security aspects of national resilience which conducive in DIY region beside the situation and condition of society environment and also government that support it.
Kata Kunci : Ketahanan Nasional,Mental Tradisi Kejuangan Prajurit,Hankam, Guiding of Fight Mental, Soldier Mental Resilience, Defence and Security Aspect of National Resilience