Peran Lingkungan Belajar Konstruktif terhadap Disposisi Berpikir Kritis dengan Mediasi Efikasi Diri Akademik

Wilda Kumala Sari, Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D., Psikolog

2025 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi

Siswa perlu meningkatkan disposisi berpikir kritis sehingga ia dapat menjadi pemikir kritis yang mampu beradaptasi dengan perubahan di abad 21. Salah satunya adalah menerapkan lingkungan belajar konstruktif dengan kesempatan bagi siswa untuk berpikir secara mandiri melalui interaksi dan refleksi bersama. Di samping itu, disposisi berpikir kritis juga berkaitan dengan keyakinan dan kemampuan siswa selama terlibat dalam pembelajaran. Mengacu pada hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah menguji apakah efikasi diri akademik dapat memediasi hubungan antara lingkungan belajar konstruktif terhadap disposisi berpikir kritis. Partisipan penelitian melibatkan 234 siswa menengah pertama. Peneliti menggunakan tiga alat ukur, yaitu skala disposisi berpikir kritis, Constructivist Values Learning Environment Survey (CVLES), dan skala efikasi diri akademik. Analisis mediasi menggunakan Jamovi versi 2.3 dengan hasil koefisien efek tidak langsung sebesar 0,173 dan p=0,001. Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri akademik dapat memediasi peran lingkungan belajar konstruktif terhadap disposisi berpikir kritis. Implikasi dari penelitian ini adalah siswa perlu memiliki efikasi diri akademik sehingga bisa memediasi peran lingkungan belajar konstruktif terhadap disposisi berpikir kritis.

Students need to improve their critical thinking disposition so that they can become critical thinkers who are able to adapt to changes in the 21st century. One of them is implementing a constructive learning environment with opportunities for students to think independently through interaction and joint reflection. In addition, critical thinking disposition is also related to students' beliefs and abilities while involved in learning. Referring to this, the purpose of this study is to test whether academic self-efficacy can mediate the relationship between constructive learning environment and critical thinking disposition. The research participants involved 234 junior high school students. The researcher used three measuring instruments, namely the critical thinking disposition scale, the Constructivist Values ??Learning Environment Survey (CVLES), and the academic self-efficacy scale. Mediation analysis used Jamovi version 2.3 with an indirect effect coefficient of 0.173 and p = 0.001. The results of the study showed that academic self-efficacy can mediate the role of a constructive learning environment on critical thinking disposition. The implication of this study is that students need to have academic self-efficacy so that they can mediate the role of a constructive learning environment on critical thinking disposition.

Kata Kunci : disposisi berpikir kritis, lingkungan belajar konstruktif, efikasi diri akademik