ANALISIS STRATEGI BERSAING BALDWIN BOYLE GROUP DALAM INDUSTRI KONSULTAN KOMUNIKASI STRATEGIS DI INDONESIA
Alma Yulia Putri Azahari, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D
2025 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Industri komunikasi strategis telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir yang dikarenakan meningkatnya kebutuhan perusahaan dalam mengelola reputasi serta membangun modal sosial di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Digitalisasi dan adopsi teknologi telah mendorong perubahan lanskap komunikasi, sehingga menyebabkan perusahaan harus menerapkan strategi yang lebih inovatif dan berbasis data. Di Indonesia, perkembangan industri komunikasi strategis ini ditandai dengan kehadiran perusahaan lokal maupun global menawarkan layanan konsultasi strategis dan bersaing secara kompetitif. Salah satu pemain utama di segmen premium adalah Baldwin Boyle Group (BBG), yang menghadapi tantangan dalam membangun keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk dapat bersaing dengan firma konsultasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kompetitif BBG dalam merespons tantangan eksternal serta memanfaatkan sumber daya internal guna memperkuat posisinya di industri komunikasi strategis di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naratif-interpretatif untuk mengeksplorasi strategi kompetitif BBG melalui analisis faktor eksternal dan internal. Analisis Porter’s Five Forces digunakan untuk menilai dinamika persaingan industri, sementara Analisis PESTEL digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal yang memengaruhi lingkungan bisnis BBG. Dari sisi internal, pendekatan Resource-Based View (RBV) dan Analisis Value, Rare, Imitable, Non-substitute (VRIN) diterapkan guna mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas unik yang berkontribusi terhadap keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan, termasuk tim internal BBG, mitra, dan profesional industri. Selain itu, data sekunder dari jurnal akademik, laporan industri, dan publikasi riset pasar digunakan untuk mendukung temuan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBG menerapkan strategi Focused Differentiation dengan menyasar segmen pasar premium melalui layanan berbasis riset, analisis strategis, serta konsultasi tingkat tinggi. Analisis VRIN mengidentifikasi bahwa keunggulan kompetitif berkelanjutan BBG berasal dari keahlian konsultan, budaya kerja premium, metodologi Social Capital Research, jaringan klien yang kuat, serta posisinya sebagai penasihat terpercaya bagi eksekutif C-level. Namun, penelitian ini juga mengungkap beberapa tantangan utama, termasuk persaingan penawaran nilai dengan perusahaan konsultasi lokal, tren transformasi digital dalam industri, serta kebutuhan akan fleksibilitas layanan yang lebih besar. Untuk mempertahankan kepemimpinannya di segmen premium, BBG direkomendasikan untuk meningkatkan inovasi berbasis riset dan teknologi, memperluas kemitraan strategis, serta memperkuat keterlibatan dengan media dan pemangku kepentingan guna meningkatkan loyalitas klien dan diferensiasi pasar jangka panjang.
Kata Kunci: Focused Differentiation, Sustainable Competitive Advantage, Strategi Komunikasi Strategis, Analisis Porter’s Five Forces, Resource-Based View (RBV)
The strategic communications industry has experienced rapid growth over the past decades, driven by the increasing need for companies to manage their reputation and build social capital amidst fierce business competition. Digitalization and technology adoption have transformed the communication landscape, pushing companies to implement more innovative and data-driven strategies. In Indonesia, this industry has become highly competitive with the presence of both local and global firms striving to provide strategic consulting services. One of the key players in the premium segment is Baldwin Boyle Group (BBG), which faces challenges in establishing a sustainable competitive advantage against other consulting firms. This study aims to analyze BBG’s competitive strategy in addressing external challenges and leveraging internal resources to strengthen its position in Indonesia’s strategic communications industry.
This research employs a qualitative narrative-interpretative approach to explore BBG’s competitive strategy through an analysis of both external and internal factors. Porter’s Five Forces framework is used to assess the industry’s competitive dynamics, while the PESTEL Analysis evaluates macroeconomic factors affecting BBG’s business environment. Internally, Resource-Based View (RBV) and VRIN Analysis are applied to identify the firm’s unique resources and capabilities that provide a sustainable competitive advantage. Data was collected through in-depth interviews with key stakeholders, including BBG’s internal team, partners, and industry professionals. Additionally, secondary data from academic journals, industry reports, and market research publications were used to support the findings.
The research findings reveal that BBG adopts a Focused Differentiation strategy, targeting the premium market segment with research-driven services, strategic analysis, and high-level advisory consulting. The VRIN analysis indicates that BBG’s expert consultants, premium work culture, Social Capital Research methodology, strong client network, and positioning as a trusted advisor for C-level executives are the key capabilities that provide a sustainable competitive advantage. However, the study also highlights key challenges, including offering a competitive value proposition against local consulting firms, industry-wide digital transformation trends, and the need for greater service flexibility. To maintain its leadership in the premium market, BBG is recommended to enhance research and technology-driven innovation, expand strategic partnerships, and strengthen engagement with media and stakeholders to reinforce client loyalty and long-term market differentiation.
Kata Kunci : Focused Differentiation, Sustainable Competitive Advantage, Strategi Komunikasi Strategis, Analisis Porter’s Five Forces, Resource-Based View (RBV)