Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Bebas Batu pada Tindakan Supine Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)

GEDE ANDI ADITYA, Dr. dr. Indrawarman, Sp.U (K).; dr. Sakti R. Brodjonegoro, Sp.U (K)

2025 | Tesis-Spesialis | SP UROLOGI

Latar Belakang: Supine percutaneous nephrolithotomy (PCNL) merupakan salah satu pilihan prosedur minimal invasif untuk tatalaksana batu ginjal. Namun, pada beberapa kasus batu yang kompleks, tingkat angka bebas batu tidak sepenuhnya dicapai, diperlukan prosedur tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi angka bebas batu pasca tindakan, guna mengidentifikasi algoritme prognosis dan perencanaan pra-operasi yang lebih baik.

Metode: Penelitian retrospektif ini melibatkan 652 pasien yang menjalani supine PCNL menggunakan pneumatic lithotriptor sebagai tatalaksana batu ginjal. Pasien dikategorikan bebas batu jika tidak ditemukan residu batu atau terdapat fragmen batu berukuran kurang dari 4 mm pada pencitraan modalitas paska operasi.

Hasil: Sebanyak 86,8% pasien (566 dari 652) mencapai luaran bebas batu paska tindakan. Angka bebas batu ditemukan lebih rendah pada batu staghorn (OR = 4.20,95% CI: 2.17–8.15), batu multipel (OR = 2.31, 95% CI: 1.10–4.84), dan densitas batu lebih dari 900 HU (OR = 2.39, 95% CI: 1.49–3.82 dengan model prediktif menunjukkan AUC 0.686 (95% CI: 0.626–0.746), sensitivitas 93?n spesifisitas 88.2%.

Kesimpulan: PCNL merupakan pilihan tatalaksana yang efektif dan dapat diandalkan untuk batu ginjal berukuran lebih dari 2 cm. Kasus batu yang kompleks seperti batu staghorn, batu multipel, dengan densitas lebih dari 900 HU secara signifikan berkaitan dengan tingkat residu batu yang lebih tinggi, sehingga menjadi poin penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan pra-operasi.

Introduction: Supine percutaneous nephrolithotomy (PCNL) is one of the minimally invasive procedures for the management of kidney stones. However, some complex stones' stone-free rate is not fully achieved, and additional procedures are needed. This study aims to identify factors that affect the stone-free rate after the procedure to develop a better prognosis algorithm and pre-operative planning.

Methods: This cross-sectional retrospective study involved 652 patients who underwent PCNL with pneumatic lithotriptor to treat kidney stones. Patients were termed stone-free if no visible fragments were identified during nephroscopy or fragments smaller than 4 mm on postoperative imaging.

Results: Immediate postoperative stone-free outcome was attained for 86.8% of the patients (566/652). Residuals were associated with staghorn stones (OR = 4.20, 95% CI: 2.17 to 8.15), multiple stones (OR = 2.31, 95% CI: 1.10 to 4.84), and density more than 900 HU (OR = 2.39, 95% CI:1.49 to 3.82). The predictive model AUC = 0.686 (95% CI: 0.626 to 0.746), sensitivity of 93%, and specificity of 88.2%.

Conclusion: PCNL is an effective and reliable treatment option for kidney stones over 2 cm. Complex stone cases, such as staghorn stones and multiple stones with densities more than 900 HU, are significantly associated with higher residual stone rates, making it an important point to consider in preoperative planning. 

Kata Kunci : batu ginjal, supine percutaneous nephrolithotomy, batu residu, angka bebas batu