Penegakan Hukum Tindak Pidana Judi dan Judi Online oleh Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta
Ade Dwi Putri Nurbi, Dr. Dra. Dani Krisnawati, S.H., M.Hum.
2025 | Skripsi | ILMU HUKUM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penegakan hukum secara represif terhadap tindak pidana judi dan judi online oleh Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga hendak mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta terhadap tindak pidana judi dan judi online. Mengingat satuan kerja yang menangani tindak pidana judi dan judi online berbeda di Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta. Hal ini didukung pula fakta masih ditemukannya kasus tindak pidana judi, serta maraknya tindak pidana judi online di masyarakat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif empiris. Penelitian dilakukan di Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan bersifat penelitian deskriptif. Data yang dipergunakan terdiri dari data primer, yaitu wawancara dan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data secara kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, penegakan hukum secara represif meliputi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana judi dan judi online memiliki mekanisme yang sama. Hal yang membedakan adalah terletak pada beberapa kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana judi dan judi online. Perbedaan tersebut terletak pada laporan informasi, bentuk laporan polisi, kegiatan dalam penyelidikan, pemeriksaan ahli, bantuan teknis penyidikan secara ilmiah, alat bukti, pasal yang disangkakan, dan kerja sama dengan instansi lain. Kedua, hambatan yang dihadapi oleh Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta dalam menindak tindak pidana judi dan judi online terdiri dari hambatan internal dan eksternal. Dalam penanganan tindak pidana judi tidak mengalami hambatan internal, sedangkan pada tindak pidana judi online mengalami hambatan internal berupa jumlah anggota pada subdit siber yang masih terbatas dan minimnya pengetahuan mengenai kejahatan siber. Pada hambatan eksternal tindak pidana judi dan judi online pada dasarnya sama yaitu mengenai minimnya pengetahuan dan kesadaran hukum di masyarakat, tetapi pada tindak pidana judi online terdapat hambatan eksternal lain berupa sulitnya menemukan pemain dan bandar judi online, serta penggunaan identitas palsu oleh pelaku judi online.
This study aims to determine the implementation of repressive law enforcement against criminal acts of gambling and online gambling by the D.I. Yogyakarta Regional Police. In addition, this research also aims to find out the obstacles faced by the D.I. Yogyakarta Regional Police against criminal acts of gambling and online gambling. Given the different work units that handle criminal acts of gambling and online gambling in the D.I. Yogyakarta Regional Police. This is also supported by the fact that there are still cases of criminal acts of gambling, as well as the rise of online gambling in the community.
This research is a type of normative empirical research. The research was conducted at the D.I. Yogyakarta Regional Police. The research was descriptive in nature. The data used consisted of primary data, namely interviews, and secondary data obtained through literature study. The data obtained was analyzed using qualitative data analysis.
The results of this study indicate that, first, repressive law enforcement, including the investigation and examination of gambling and online gambling crimes, has the same mechanism. The difference lies in several activities in the investigation and examination of gambling and online gambling crimes. These differences are found in the reporting of information, the form of police reports, prosecutorial activities, expert examinations, scientific investigative assistance, evidence, the charges brought, and cooperation with other agencies. Second, the obstacles faced by the Yogyakarta Regional Police in handling gambling and online gambling crimes consist of internal and external obstacles. In handling gambling crimes, there are no internal obstacles, while in online gambling crimes, there are internal obstacles in the form of a limited number of members in the cyber sub-directorate and a lack of knowledge about cybercrime. External obstacles in gambling and online gambling are essentially the same, namely the lack of legal knowledge and awareness in the community. However, online gambling faces additional external obstacles, such as the difficulty in identifying online gamblers and operators, as well as the use of fake identities by online gamblers.
Kata Kunci : Penegakan Hukum, Tindak Pidana Judi dan Judi Online, Kepolisian